NEWSBORNEO.id – Surat Alquran untuk orang yang sakaratul maut adalah surat Yasin dan surat al-Radu. Ulama menyebut bahwa membaca kedua surat tersebut di dekat orang yang tengah sakaratul maut adalah sunah.
Ulama yang menganjurkan membaca surah Yasin untuk orang yang sedang sakaratul maut didasarkan pada hadis yang riwayat dari sahabat Ma’qal bin Yasar, dia bekata:
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اقْرَءُوا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ
Nabi Muhammad S AWbersabda; ‘Bacakanlah surah Yasin atas orang-orang yang hendak meninggal.
Ulama yang menganjurkan membaca surah Al-Ra’du antara lain adalah Imam Jabir bin Zaid. Menurut beliau, membaca surah Al-Ra’du dapat permudah sakaratul maut seseorang.
Membaca surah Ar-Ra’du di dekat orang yang sakaratul maut bisa membantu memudahkan keluarnya ruh dari badan seseorang.
Dalam Kitab Raudhatut Thalibin disebutkan bahwa disunahkan membacakan surah Yasin pada orang yang sakit keras (sakaratul maut).
Sebagian ulama tabi’in juga mensunahkan untuk membacakan surah Al-Ra’du. Sedangkan dalam kitab Nihayatuz Zain dijelaskan bahwa Surat Yasin ini dibaca dengan nyaring sedangkan Surat Ar-Ra’du dibaca secara pelan.
Selain itu, perbanyak juga menalqin (mendikte) orang yang sekarat dengan kalimat tahlil, lailaha illaallah. Rasulullah SAW bersabda:
لقنوا موتاكم لااله الا الله
Tuntunlah orang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan kalimat laa ilaha illaallah. (HR. Muslim).
Dalam kitab Hasyiyah I’anatut Thalibin juga disebutkan bahwa disunahkan-ketika kematian sudah mendekat untuk dibacakan surah Al-Ra’du di samping orang yang sakaratul maut.
Karena hal itu dapat meringankannya dari sakaratul maut, mempermudah tercabutnya ruh, dan meringankan keadaannya.
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah dalam buku berjudul “Rahasia Ruh dan Kematian” menjelaskan, hadis yang berbunyi:
“Bacakanlah Yasin oleh kalian pada orang-orang yang mati di antara kalian” mengandung kemungkinan pengertian bahwa yang beliau maksud yaitu perintah membaca surat Yasin bagi orang yang sedang mengalami sakaratul maut.
Dengan begitu, hadis-hadis ini serupa dengan sabda beliau yang berbunyi, “Talkinkanlah orang-orang yang mati di antara kalian dengan La ilaha illallah.”
Namun, menurut Ibnu Qayyim, ada pula kemungkinan pengertian bahwa yang dimaksud beliau yaitu membaca surat Yasin setelah dikuburkan.
Walaupun pengertian yang pertama tampaknya lebih tepat disebabkan beberapa alasan berikut ini:
Pertama, hadis-hadis ini serupa dengan sabda Rasulullah SAW yang menganjurkan mentalqin orang-orang yang mati dengan kalimat la ilaha illallah.
Kedua, adanya manfaat Surat Yasin bagi orang yang sedang mengalami sakaratul maut. Sebab, menurut dia, di dalam surat Yasin ini terdapat ayat-ayat yang berbicara tentang tauhid, akhirat, berita gembira berupa surga bagi ahli tauhid dan dorongan untuk menginginkan kematian seperti orang yang disebutkan dalam ayat berikut,
قِيلَ ادْخُلِ الْجَنَّةَ قَالَ يَا لَيْتَ قَوْمِي يَعْلَمُونَ () بِمَا غَفَرَ لِي رَبِّي وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُكْرَمِينَ
“Dikatakan (kepadanya), ‘Masuklah ke surga!’ Ia berkata: ‘Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui, apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan.” ( QS Yasin 26–27).
Menurut Ibnu Qayyim, ayat-ayat dalam surat Yasin itu membuat ruh menjadi gembira sehingga dia akan menyukai perjumpaan dengan Allah sebagaimana Allah juga menyukai perjumpaan dengannya.
Apalagi surat Yasin merupakan surat yang disebut sebagai “jantung Al-Qur’an”, serta memiliki khasiat yang menakjubkan dalam bacaannya bagi orang yang sedang sekarat. (*)