NEWS BORNEO – Komisi III DPRD Bontang bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menggelar rapat dengar pendapat (RDP) terkait penetapan lahan pemakaman muslim di Bontang Barat dan lahan untuk pembangunan folder di Bukit Sekatup Damai (BSD) pada Senin (22/7/2024).
Rapat tersebut dihadiri oleh pemilik lahan pemakaman, Matius Senolinggi, serta pemilik lahan yang akan digunakan untuk folder, Daryadi.
Anggota Komisi III DPRD Bontang, Abdul Samad, menyatakan bahwa rencana pembangunan pemakaman muslim di Bontang Barat yang telah diperjuangkan selama delapan tahun akhirnya akan mulai direalisasikan tahun ini.
“Perencanaannya sudah ada, kajiannya juga sudah keluar, dan dinyatakan layak,” ujar Abdul Samad kepada wartawan usai RDP.
Saat ini, pihak terkait tinggal menunggu hasil keputusan rapat koordinasi dari panitia tim pembebasan lahan yang nantinya akan diajukan kepada wali kota untuk menetapkan lahan tersebut.
Sebelumnya, terdapat tiga opsi lahan yang dipertimbangkan untuk pemakaman. Lokasi pertama berada di dekat Tugu Selamat Datang Bontang, namun batal digunakan karena sebagian tanahnya berada di wilayah Kutai Timur (Kutim).
Opsi kedua, lahan di dekat pemakaman Toraja, juga tidak dipilih karena jaraknya yang terlalu jauh dan biaya pembangunan infrastrukturnya yang tinggi.
Setelah melalui berbagai pertimbangan dan kajian, akhirnya lahan milik Matius Senolinggi di Jalan Poros Soekarno-Hatta Kanaan dengan luas sekitar empat hektar dipilih sebagai lokasi pemakaman muslim Bontang Barat.
“Dengan luas lahan yang memadai, kita harap pemakaman ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (ADV)