BALIKPAPAN — Program diskon tiket kapal sebesar 50 persen dari pemerintah berdampak besar terhadap lonjakan jumlah penumpang kapal laut di Pelabuhan Semayang, Balikpapan.
Sepanjang Juni 2025, jumlah penumpang tercatat mencapai 20.249 orang. Angka ini melonjak sekitar 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kepala Cabang PT Pelni Balikpapan, Ridwan Mandaliko, mengatakan lonjakan terjadi seiring momentum libur sekolah dan program diskon tiket yang digulirkan pemerintah sejak awal Juni.
“Kami melihat lonjakan penumpang yang signifikan, terutama untuk rute Parepare, Makassar, Bau-Bau, NTT, Tarakan, Nunukan, dan Pantoloan,” ujar Ridwan, Rabu (2/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa diskon 50 persen ini merupakan kebijakan stimulus dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan atas instruksi langsung Presiden Joko Widodo.
Ridwan menyebut program ini berdampak langsung terhadap peningkatan mobilitas masyarakat, terutama yang berasal dari atau menuju kawasan timur Indonesia.
“Lonjakan penumpang mulai terasa sejak akhir Mei, dan makin tinggi setelah diskon tiket resmi berlaku pada 5 Juni 2025,” jelasnya.
Sebagai perbandingan, pada Juni 2024, jumlah penumpang hanya 17.228 orang. Artinya, ada peningkatan signifikan lebih dari 3.000 penumpang dalam satu bulan.
Untuk mengantisipasi lonjakan, PT Pelni Balikpapan menyiapkan tiga armada utama. Ketiganya adalah: KM Dorolonda; KM Bukit Siguntang; KM Lambelu
“Dari sisi kesiapan armada, pelayanan, hingga jadwal keberangkatan, semua kami siapkan matang. Tujuannya agar masyarakat tetap nyaman dan aman selama perjalanan laut,” ujar Ridwan.
Lebih dari sekadar mobilitas, program ini juga diharapkan memberi efek domino ke sektor ekonomi di daerah tujuan. Terutama wilayah Indonesia Timur, yang sangat bergantung pada jalur laut untuk transportasi dan logistik.
“Dengan makin banyaknya pergerakan orang dan barang, aktivitas ekonomi lokal bisa ikut menggeliat,” pungkas Ridwan.
Program diskon ini berlaku hingga 31 Juli 2025. Masyarakat diminta memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, khususnya untuk perjalanan antarwilayah yang selama ini terhambat oleh tingginya biaya transportasi laut. [SR]
Tidak ada komentar