BNN Gerebek Sarang Narkoba di Samarinda, 94 Orang Diamankan

Redaksi
1 Agu 2025 22:26
2 menit membaca

SAMARINDA – Tim Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur menggerebek lokasi yang diduga menjadi sarang peredaran narkoba di kawasan Jalan M. Sangaji, Samarinda, Kamis (31/7/2025) malam. Dalam operasi yang berlangsung selama dua jam, petugas berhasil mengamankan 94 orang, termasuk tujuh perempuan.

Operasi tersebut dimulai sekitar pukul 21.00 WITA dan berlangsung hingga pukul 23.00 WITA. Lokasi sasaran berada di dua titik, yakni Gang 1 dan Gang 3.

“Penggerebekan ini menindaklanjuti laporan dari masyarakat, termasuk tokoh adat dan tokoh agama, yang resah karena aktivitas jual beli narkoba di lokasi ini berlangsung hampir 24 jam,” ujar Kepala Seksi Intelijen BNN Kaltim, AKP Dwi Wibowo Laksono, dalam konferensi pers, Jumat (1/8/2025).

Saat tim BNN tiba di lokasi, sejumlah pengedar narkoba langsung melarikan diri ke arah sungai. Namun, puluhan pengguna narkoba tetap berdatangan, tidak menyadari bahwa kawasan tersebut sudah dikuasai petugas.

“Kami temukan banyak pengguna yang baru datang. Sebagian besar tidak tahu kalau lokasi sudah diamankan,” jelas Dwi.

BNN Kaltim kemudian melakukan tes urine kepada seluruh orang yang diamankan. Hasilnya, mayoritas positif menggunakan narkoba.

Meski tidak ditemukan barang bukti di lokasi, BNNP menegaskan bahwa tujuan utama dari operasi ini adalah memutus rantai peredaran narkoba dengan menyentuh para penggunanya.

“Yang kami amankan ini sebagian besar korban, bukan pelaku utama. Mereka akan menjalani asesmen medis untuk menentukan apakah perlu rawat jalan atau rawat inap,” tegasnya.

Langkah rehabilitasi, kata Dwi, menjadi strategi penting dalam memutus rantai pasar narkoba. Jika pengguna tak lagi kembali ke lokasi, para pengedar kehilangan target pasar.

“Kalau pasarnya tidak ada, pengedar juga akan hilang. Ini strategi jangka panjang,” tambahnya.

BNNP Kaltim juga mengapresiasi keterlibatan masyarakat dalam mengungkap jaringan ini. Laporan warga, terutama dari tokoh adat dan tokoh agama, menjadi informasi awal yang memicu operasi malam itu.

“Kami sangat terbantu oleh warga yang peduli dan berani melapor. Ini bukti bahwa penanganan narkoba bukan hanya tugas aparat, tapi juga masyarakat,” pungkas Dwi.

Operasi serupa disebut akan terus dilakukan di wilayah rawan lainnya di Kalimantan Timur. Fokus BNNP bukan hanya menindak, tetapi juga menyelamatkan generasi muda dari jerat narkoba yang merusak masa depan. (DIAS)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }