KALTIM – Pasar kripto kembali berdenyut kencang. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin melonjak tajam dan memicu euforia di kalangan investor, Senin (11/8/2025) pagi.
Data Coinmarketcap mencatat kapitalisasi pasar kripto global menguat 1,23 persen menjadi US$ 3,98 triliun. Bitcoin (BTC), sang raja kripto, memimpin reli dengan kenaikan 2,21 persen dalam sehari. Harganya kini berada di level US$ 119.158 per koin atau sekitar Rp 1,93 miliar (kurs Rp 16.252).
Penguatan juga dirasakan Binance Coin (BNB) yang naik 0,82 persen ke US$ 805 dan Solana (SOL) yang melesat 1,66 persen menjadi US$ 183. Namun, tak semua koin ikut merayakan pesta. Ethereum (ETH) justru melemah 0,44 persen ke US$ 4.247. Dogecoin (DOGE) terkoreksi 2,62 persen menjadi US$ 0,23, sedangkan XRP jatuh 1,53 persen ke US$ 3,18.
Kenaikan Bitcoin hingga menembus US$ 119 ribu bukan sekadar angka. Menurut Cointelegraph, lonjakan ini memicu spekulasi bahwa pasar sedang bersiap mengalami short squeeze besar-besaran—fenomena di mana harga melonjak cepat karena likuidasi posisi jual.
Level ini juga menjadi rekor tertinggi Bitcoin di bulan Agustus 2025. Aktivitas perdagangan akhir pekan disebut memicu gelombang likuidasi besar. CoinGlass mencatat, total likuidasi kripto dalam 24 jam terakhir mencapai US$ 350 juta.
Analis kripto Rekt Capital menilai BTC tengah berada di ambang mengubah level US$ 117.200 menjadi zona support baru. “Bitcoin hanya berjarak beberapa jam dari penutupan mingguan yang menentukan,” tulisnya di X (Twitter).
Trader BitBull mengingatkan, harga kripto yang naik di akhir pekan kerap terkoreksi saat pasar keuangan tradisional dibuka. Meski begitu, peluang mencetak rekor baru tetap terbuka lebar.
“Hanya kenaikan 10 persen saja bisa memicu likuidasi posisi short senilai lebih dari US$ 18 miliar (sekitar Rp 288 triliun). Senin mungkin sedikit bearish karena retracement, tapi setelah itu BTC bisa menembus US$ 120 ribu,” ujarnya.
Pandangan serupa datang dari trader Merlijn. Ia menargetkan US$ 120 ribu sebagai titik berikutnya jika short squeeze benar-benar terjadi.
Investor dan pengusaha kripto Ted Pillows melihat pergerakan BTC masih mengikuti pola “gap” di perdagangan futures Bitcoin CME Group.
“Ada CME gap di kisaran US$ 116.500 yang kemungkinan akan tertutup. Minggu ini BTC sudah turun US$ 2 ribu untuk menutup gap pekan lalu. Setelah itu, peluang rally ke rekor baru terbuka,” tulisnya.
Sementara itu, trader Daan Crypto Trades menilai pasar akhir pekan masih ‘choppy’ alias belum membentuk tren jelas. Fokus pelaku pasar justru sempat beralih ke Ether (ETH) dan altcoin lain yang mencetak lonjakan signifikan.
“Saya rasa BTC akan kembali jadi sorotan ketika menembus US$ 120 ribu dan mendekati rekor tertinggi lagi,” ujarnya. [KON]
Tidak ada komentar