BONTANG – Sudah sepekan terakhir warga Bontang kesulitan mendapatkan beras kemasan 5 kilogram dan 10 kilogram. Rak-rak di sejumlah toko besar kosong, hanya menyisakan karung ukuran jumbo 25 kilogram.
Pantauan Pranala.co, Rabu (20/8/2025), kondisi itu terlihat di beberapa titik penjualan beras. Di Hendra Mart, Jalan S Parman, misalnya, semua merek beras kemasan 5 kilogram sudah ludes. Untuk ukuran 10 kilogram, stok yang tersisa pun sangat terbatas.
“Memang sedang kosong, Mas. Kami sudah pesan, tapi belum datang,” kata Nur, karyawan toko.
Hal serupa juga terjadi di Toko Pisang Mas, Jalan HM Ardan, Kelurahan Satimpo. Hanya ada satu merek beras ukuran 25 kilogram yang tersisa di rak.
“Sudah sekitar tiga hari kosong. Belum tahu kapan datang lagi,” ujar Rahman, penjaga toko.
Di Agen Beras dan Telur Cahaya Sidrap, Jalan MH Thamrin, kekosongan beras 5 kilogram baru terjadi sejak Selasa (19/8/2025). Menurut penjaga toko, hal itu dipicu keterlambatan pengiriman dari distributor.
Namun kondisi berbeda ditemukan di gerai Alfamidi, Jalan Awang Long. Tak ada sekarung pun beras terpajang. Seorang karyawan menyebut, kebijakan itu berlaku sejak kasus beras oplosan mencuat beberapa waktu lalu.
“Sejak ada kasus beras oplosan, kami tidak menjual beras lagi,” ujarnya.
Pemkot Pastikan Stok Aman
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Perikanan (DKP3) Bontang, Ahmad Aznem, menegaskan bahwa stok beras di kota sebenarnya masih mencukupi. Menurutnya, kelangkaan yang dirasakan warga hanya soal distribusi.
“Stok beras sebenarnya aman. Hanya saja, distributor biasanya mendatangkan beras setiap dua minggu sekali, setelah stok di pasaran menipis. Mereka rata-rata tidak punya gudang besar,” jelas Ahmad, didampingi Kabid Ketahanan Pangan DKP3, Debora Kristiani.
DKP3 memastikan akan terus memantau kondisi di lapangan dalam sepekan ke depan. Pemerintah juga berjanji menjaga agar kebutuhan beras masyarakat Bontang tetap terpenuhi. (FR)
Tidak ada komentar