BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan terus memperbaiki iklim investasi. Fokusnya ada pada tiga pilar utama: perizinan, infrastruktur, dan sumber daya manusia (SDM).
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengatakanakan terus mengawal agar kemudahan berinvestasi di Balikpapan semakin baik.
Salah satu upaya nyata adalah hadirnya Mal Pelayanan Publik (MPP). Di sana, investor bisa mengurus lebih dari 100 jenis perizinan dalam satu tempat. Semua proses kini didukung transformasi digital. Investor dapat memantau perizinan secara daring tanpa harus datang langsung.
“Prosesnya transparan dan bisa dipantau dari mana saja, mulai saat pengajuan hingga selesai,” jelas Bagus.
Dari sisi infrastruktur, Balikpapan dikenal sebagai kota industri acara atau MICE, bukan kota tambang. Fasilitas pendukung seperti hotel dan akses transportasi sudah memadai.
Meski begitu, layanan air bersih masih menjadi perhatian. Pemerintah menargetkan masalah ini selesai dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Sementara itu, pasokan air dan listrik di kawasan perkotaan sudah siap menopang investasi.
Pilar ketiga yang tak kalah penting adalah penyiapan SDM berdaya saing. Menghadapi pengangguran di level menengah, Pemkot mendorong investasi di sektor manufaktur padat karya.
Pemkot mengoptimalkan peran Balai Latihan Kerja (BLK) untuk melatih tenaga kerja lokal agar siap memenuhi kebutuhan industri.
“Kami berharap SDM lokal yang terlatih ini dapat mengisi posisi penting di perusahaan,” tambah Bagus.
Untuk menjaga iklim investasi kondusif selama lima tahun ke depan, Pemkot telah membentuk Satuan Tugas Percepatan Investasi. Satgas ini terdiri dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Tugasnya meliputi pendampingan investor hingga ke lokasi dan evaluasi rutin.
Selain itu, Pemkot Balikpapan juga menerapkan kebijakan fiskal pro-investor lewat Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi. Aturan teknisnya diatur lebih lanjut dalam peraturan wali kota. (SR/PRA)
Tidak ada komentar