NEWS BORNEO – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang dalam menangani banjir yang kerap melanda kota mendapat apresiasi dari DPRD Bontang.
Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam, menyatakan bahwa intensitas banjir di beberapa kawasan rawan mulai berkurang, menandakan efektivitas program penanganan yang dilakukan.
“Biasanya, hujan deras sehari langsung menyebabkan banjir. Sekarang sudah tidak, artinya upaya pemerintah bisa dikatakan cukup berhasil,” ujar Rustam, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Rustam mengingatkan agar pemerintah tidak hanya fokus menangani banjir akibat hujan dan luapan sungai, tetapi juga mencari solusi untuk banjir rob yang disebabkan oleh pasang air laut.
Ia mengusulkan pembangunan polder sebagai salah satu cara untuk mencegah banjir rob di daerah pesisir.
Rustam juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai, karena dapat memicu banjir.
Pada 2024, Pemkot Bontang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 200 miliar untuk penanganan banjir, yang mencakup normalisasi sungai, pembangunan turap, dan perbaikan drainase di wilayah-wilayah rawan banjir seperti Guntung, Api-Api, Telihan, Kanaan, Gunung Elai, Bontang Kuala, dan Satimpo. (ADV)