BONTANG — Malam di Kota Bontang akan segera berubah. Jalan Ahmad Yani, yang biasanya sibuk oleh kendaraan, akan menjadi panggung bagi kreativitas dan geliat ekonomi rakyat. Bukan lagi deru knalpot. Tapi irama musik, tawa anak-anak, dan aroma makanan dari para pelaku UMKM.
Namanya: Car Free Night. Mulai Sabtu malam, 9 Agustus 2025, Pemkot Bontang resmi memulai program ini. Dan akan digelar rutin setiap malam Minggu, dari jam 19.00 Wita hingga 23.00.
Lokasinya strategis. Di jantung kota. Mulai dari depan Dealer Honda sampai ke Toko Buku Aziz. Jalan sepanjang itu akan steril dari kendaraan. Tapi penuh oleh manusia. Penuh oleh ide. Penuh oleh semangat hidup.
Asdar Ibrahim, pejabat pelaksana tugas Kepala DKUMPP, menjelaskan: ini bukan acara tutup jalan biasa.
“Bukan sekadar bazar. Ada panggung seni. Ada musik. Ada pertunjukan budaya. Ada arena bermain anak. Ada komunitas. Semua dapat ruang,” ujarnya.
CFN – begitu disingkatnya – disiapkan bukan hanya untuk rekreasi. Tapi juga sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan. Lapak UMKM disiapkan. Pengusaha kecil diberi panggung. Produk lokal diberi etalase.
Muhammad Takwin, Kabid UMKM DKUMPP, menyebut 200 lebih lapak UMKM akan disediakan. Tapi bukan untuk semua. Ada syarat.
“Pelaku usaha harus punya NIB. Harus punya sertifikat higienitas dari Dinas Kesehatan. Produk yang dijual harus menarik. Dan tentu, harus bawa tenda atau payung sendiri,” katanya.
Lapak akan ditata di tengah jalan, tidak di depan toko. Supaya para pemilik toko tidak kehilangan pembeli. Supaya semua senang.
Pendaftaran dilayani oleh Koperasi Merah Putih Kelurahan Api-Api. Terbuka untuk siapa pun, asal memenuhi syarat.
Pemkot Bontang tak ingin ini seperti pasar malam. Ia punya visi. Jalan Ahmad Yani malam Minggu akan menjadi miniatur smart city dan green city. Ada WiFi gratis di lima titik, disiapkan oleh Diskominfo. Sampah akan langsung diangkut oleh dump truck dari DLH, malam itu juga.
“Kami ingin masyarakat menikmati malam kota yang bersih, nyaman, dan bebas polusi,” katanya.
Pejalan kaki punya ruang. Anak-anak punya tempat bermain. Orang tua bisa jalan santai. Semua dalam suasana yang segar dan aman.
Banyak orang kenal Bontang karena industri. Tapi lewat CFN, Pemkot ingin Bontang lebih dari itu. Kota ini punya wajah malam yang hangat. Warga yang kreatif. Anak-anak muda yang produktif. Pedagang kecil yang semangatnya tak pernah padam.
Jika berhasil, bukan tak mungkin CFN ini akan menjadi ikon baru kota Bontang. Magnet wisata. Pendorong UMKM. Dan yang paling penting: ruang publik yang kembali menjadi milik warga.
“Kami ingin ini menjadi kebanggaan baru Bontang,” kata Takwin. (BAMS)
Tidak ada komentar