Harga TBS Sawit Kaltim Anjlok, Ini Penyebabnya

Redaksi
2 Jul 2025 14:21
2 menit membaca

SAMARINDA — Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali turun. Penurunan ini sudah terjadi dalam beberapa pekan terakhir dan mulai dirasakan langsung oleh petani di berbagai wilayah.

Plt Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Andi M. Siddik, menyebut bahwa turunnya harga dipicu oleh merosotnya harga crude palm oil (CPO) dan inti sawit (kernel) di tingkat perusahaan.

“Penurunan ini berdampak langsung pada harga TBS yang diterima petani. Hampir semua perusahaan sumber data mencatat tren penurunan,” ujar Andi, Rabu (2/7/2025).

Untuk periode 16–30 Juni 2025, harga rata-rata CPO tercatat sebesar Rp13.215,97/kg, sementara harga kernel berada di angka Rp11.471,43/kg. Indeks K ditetapkan sebesar 89,06%.

Daftar Harga TBS Berdasarkan Umur Tanaman:

  • Umur 3 tahun: Rp2.716,05/kg
  • Umur 4 tahun: Rp2.894,98/kg
  • Umur 5 tahun: Rp2.913,84/kg
  • Umur 6 tahun: Rp2.945,55/kg
  • Umur 7 tahun: Rp2.963,61/kg
  • Umur 8 tahun: Rp2.985,66/kg
  • Umur 9 tahun: Rp3.049,64/kg
  • Umur 10 tahun: Rp3.085,35/kg

Harga ini berlaku bagi petani plasma yang telah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS).

“Kemitraan ini penting. Harga TBS yang diterima petani bisa lebih stabil dan sesuai standar. Tidak lagi dipermainkan tengkulak,” jelas Andi.

Andi menekankan pentingnya kemitraan antara kelompok tani dan PKS agar harga TBS lebih transparan dan adil. Kerja sama ini juga diyakini bisa mendorong kesejahteraan petani sawit, terutama di tengah fluktuasi harga pasar.

Pemprov Kaltim berharap, melalui skema ini, petani tidak lagi menjadi pihak yang paling dirugikan dalam rantai distribusi kelapa sawit.

Kolaborasi antara petani dan perusahaan dianggap solusi terbaik untuk menjamin keberlanjutan industri sawit rakyat di Kaltim. [DIAS]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }