Layanan Wartelsuspas ala Rutan Kelas IIA Samarinda; Menjaga Ikatan Keluarga di Balik Jeruji Besi

dok Rutan Kelas IIA Samarinda

SAMARINDA – Di tengah harapan untuk memperkuat ikatan keluarga, Rumah Tahanan Negara atau Rutan Kelas IIA Samarinda telah memperkenalkan layanan inovatif bernama Wartelsuspas (Warung Telepon Pemasyarakatan).

Layanan ini bertujuan utama untuk memfasilitasi komunikasi rutin antara Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan keluarga mereka, mengatasi rasa kangen dan menjaga hubungan yang erat.

Di bawah pengawasan ketat petugas, Wartelsuspas buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 12.00 WITA, dan dilanjutkan dari pukul 13.00 hingga 16.00 WITA. Fasilitas ini tidak memerlukan biaya apa pun bagi penggunaannya, menunjukkan komitmen Rutan Samarinda dalam mendukung kebersamaan keluarga tanpa hambatan finansial.

Jul Herry Siburian, Kepala Rutan Samarinda, menyoroti pentingnya layanan ini dalam mendukung aspek psikologis WBP. “Komunikasi dengan keluarga bukan hanya tentang memelihara ikatan, tetapi juga kesehatan mental mereka di balik jeruji besi,” katanya, menggarisbawahi peran vital Wartelsuspas dalam menjaga keseimbangan psikologis para narapidana.

“Layanan ini bukan sekadar fasilitas, tetapi komitmen kami dalam mewujudkan ‘Zero Halinar’ di Rutan,” tambah Jul, merujuk pada upaya Rutan untuk mencegah penyalahgunaan sarana komunikasi.

Di tengah upaya untuk memperkuat hubungan internal rutan, Wartelsuspas diharapkan juga dapat mempererat hubungan antara WBP dengan keluarga mereka, menciptakan jembatan emosional yang krusial di masa penuh tantangan ini.

Dengan Wartelsuspas, Rutan Samarinda tidak hanya berusaha untuk mengurangi potensi konflik internal, tetapi juga memberikan ruang bagi narapidana untuk tetap terhubung dengan dunia luar, memelihara harapan, dan mendorong transformasi positif di dalam dan luar penjara. (*)

Satu komentar tentang “Layanan Wartelsuspas ala Rutan Kelas IIA Samarinda; Menjaga Ikatan Keluarga di Balik Jeruji Besi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }