Tegur Pasangan Mesum, Malah Tewas Dikeroyok

Satreskrim Polres Paser membeberkan kasus pengeroyokan hingga sebabkan seorang remaja tewas, hanya karena tidak terima ditegur saat sedang berbuat mesum. Foto : Humas Polres Paser.

newsborneo.id – Seorang remaja berinisial RN di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur tewas dikeroyok sekelompok remaja karena tersinggung usai ditegur korban agar tidak berbuat mesum.

Peristiwa nahas yang dialami remaja 16 tahun itu terjadi ketika korban menegur sepasang kekasih yang sedang mesum di Taman Kota Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Tana Grogot, Kabupaten Paser, Rabu (23/8/2022) dini hari lalu.

Berdasarkan informasi dihimpun, korban yang babak belur dikeroyok kawanan dari pasangan mesum itu meninggal dunia. Sebelumnya menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami luka berat bagian kepalanya.

Kasat Reskrim Polres Paser AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan kasus penganiayaan itu telah ditangani pihaknya. Bahkan polisi sudah menangkap sebanyak sembilan remaja yang melakukan pengeroyokan terhadap korban.

Kesembilan pelaku pengeroyokan itu sudah ditetapkan sebagi tersangka, yaitu masing-masing berinisial AT (22), MJ (23), NZ (20), MRR (19) dan M (18).

Kemudian empat tersangka lainnya adalah remaja masih di bawah umur, yakni berinisial MI (16), MA (15), MR (15), AM (17). Seluruh tersangka saat ini telah ditahan di Mako Polres Paser.

“Motif pengeroyokan karena sakit hati ditegur korban agar jangan berbuat mesum di Taman Kota saat mereka sedang nongkrong di lokasi kejadian,” ungkap AKP Gandha, Sabtu (27/8/2022).

AKP Gandha menyampaikan kronolog penganiayaan bermula ketika korban bersama temannya berinisial MR (16) datang ke Taman Kota untuk nongkrong sembari minum miras.

Disampaikan, bahwa kondisi Taman Kota yang remang-remang saat itu dijadikan kesempatan bagi sejumlah pasangan muda-mudi berbuat mesum.

Korban yang risih dengan aktivitas terlarang tersebut, kemudian mendatangi dan menegur salah satu dari pasangan agar jangan berbuat mesum di Taman Kota tersebut.

Mendengar ucapan korban, kelompok remaja itu kemudian pergi membawa cewek-cewek pasangan mereka pergi dari Taman Kota.

Kelompok remaja itu ternyata tidak benar-benar pergi meninggalkan lokasi, melainkan hanya pergi sebentar untuk mengantarkan pulang pacar mereka saja.

Tidak berselang lama, mereka kembali lagi mendatangi RN dan MR yang masih duduk berdua di Taman Kota itu. “Mereka ini datang kembali ke tempat itu dengan membawa teman mereka yang lainnya,” bebernya.

Singkat cerita, percekcokan terjadi hingga akhirnya salah satu dari kelompok remaja tersebut melayangkan pukulan ke wajah RN. Karena kalah jumlah, RN dan MR menjadi bulan-bulanan kesembilan tersangka itu.

“Salah satu tersangka kemudian ada yang memukul kepala korban dengan gunakan botol miras yang dibawa kedua korban,” jelasnya.

Setelah puas menghajar kedua korban, para pelaku kemudian meninggalkan RN dan MR yang dalam kondisi babak belur bersimbah darah di Taman Kota tersebut.

“Kami menerima laporan Rabu (24/8/2022) paginya. Saat itu yang melapor MR, sedangkan korban RN dalam perawatan di rumah sakit,” ucapnya.

Nahas, RN yang menjalani perawatan selama dua hari dinyatakan meninggal dunia akibat menderita geger otak. Polisi yang menerima laporan lantas bergerak meringkus satu per satu para tersangka dari kediaman mereka masing-masing.

“Jumat sore (26/8/2022), seluruh tersangka kami tangkap. Totalnya yang terlibat ada sembilan pelaku, empat tersangka lainnya masih di bawah umur,” bebernya.

Para pelaku yang ditangkap tanpa perlawanan itu kemudian mengakui perbuatannya. Motif pengeroyokan dilakukan hanya karena sakit hati ditegur untuk tidak mesum oleh korban.

“Kondisinya saat ditegur itu mereka (sembilan tersangka) juga dalam kondisi mabuk habis minum miras sehingga terpancing emosinya dan melakukan pengeroyokan yang menyebabkan salah satu korban meninggal dunia,” ucapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }