Medali perak didapatkan Wawan Setiawan di nomor single 10 ball. Kala itu, atlet Bontang dikalahkan Balikpapan di partai puncak dengan skor 5-6.
“Nomor tersebut juga mendapatkan perunggu atas nama Suhirman. Di babak semifinal kalah lawan Balikpapan dengan skor 3-6,” terangnya.
Kemudian, medali perak berikutnya diambil oleh Suhirman yang turun di nomor single 15 ball. Kembali atlet Bontang harus mengakui kehebatan kontingen Kota Beriman dengan skor 2-6. Ia menyebut hasil kurang memuaskan karena minimnya atlet yang dimiliki saat ini. Akibat dari kurangnya peminat yang serius mendalami cabor biliar.
“Kami kewalahan melakukan seleksi. Tentunya pengurus akan melakukan evaluasi,” sebutnya.
Pihaknya akan menggandeng Disporapar dan Koni kedepannya agar bisa memaksimalkan potensi atlet Kota Bontang. Serta berkolaborasi dengan atlet senior untuk melakukan penjaringan dan pembinaan mengikuti program yang telah dibuat Pesatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Bontang.
“Hasil itu akan kami dorong untuk mengikuti kejuaraan di skala Kaltim. Agar pengalaman dan mental dapat terus diasah,” tuturnya.
Venue cabor ini dilaksanakan di Pasar Segar Balikpapan Baru. Tercatat ada 14 nomor tanding yang diperbutkan peserta pada ajang empat tahun sekali ini. (*)
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.