newsborneo.id – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia alias PWI Bontang, Suriadi Said, diundang khusus Polres Bontang untuk memberikan pelatihan bagi personel kepolisian dalam membuat konten sosial media dan penulisan.
Digelar di ruang Sanika Satyawada Mako Polres Bontang, Rabu (24/11/2022) kemarin, Isur–sapaan dia, mengutarakan pentingnya konten sosmed demi menyiarkan kegiatan positif kepada masyarakat.
Sebab di era digital saat ini, hampir setiap waktu digunakan publik untuk mengetahui perkembangan dunia melalui telepon pintar alias smartphone.
Sehingga konten yang menarik dan unik, akan menjadi atensi tersendiri bagi user bila melihat konten di dalam beranda sosmed-nya.
“Lebih banyak membahasa soal desain sosial media yang mengikuti perkembangan. Dan penyukanya juga beragam. Ada yang suka minimalis ada juga yang suka heboh,” kata Isur.
Dia bilang, dalam proses penentuan topik dan sasaran konten harus melalui proses yang matang. Apalagi untuk sekelas instansi. Konten yang diproduksi harus menarik kalangan yang disasar.
Milenial saat ini gemar dengan gaya monochrome, typography, vintage, gaya foto candid, hingga istilah lainnya. Sementara kelompok usia tua, senang dengan konten komedi lawas, foto bersama, hingga tulisan desain yang informatif.
“Jadi proses penentuan konten itu penting. Biar anggagemen itu bisa muncul sesuai harapan. Termasuk kemasan kegiatan yang nantinya bakal dijadikan konten,” terang dia.
Pun dia berpesan, agar produser konten dari Polres Bontang mulai dari bagian humas hingga admin akun sosial media di satuan pelayanan dapat berkolaborasi untuk membuat konten yang bisa menggugah pengikut di masing-masing platform sosial media.
“Maka itu penting kita ikuti ini, agar konten yang kita produksi bisa menarik perhatian. Khususnya bagi kalangan milenial yang jadi penerus pada era yang akan datang,” sebut Isur.
Sementara itu, Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prastiya, melalui Kasi Humas Polres Bontang IPTU Mandiyono merasa materi yang diberikan sangat berguna bagi pengembangan SDM di Polres Bontang.
Konten yang diproduksi pun diharapkan dapat sesuai dengan kaidah etik bersosial media. “Tugas kami memang menyampaikan kebaikan bagi publik, khususnya di wilayah Bontang lewat konten yang edukatif dan positif,” kata Iptu Mandiyono.
Dirinya juga berpesan, agar masyarakat dapat mawas diri dalam menggunakan sosial media. Sebab bila digunakan sembarangan akan berujung pada proses hukum yang berlaku.
“UU ITE dibuat agar terjadi keteraturan masyarakat dalam menggunakan sosial media,” bilangnya.
Di akhir, dia mengutarakan ucapan terima kasih kepada PWI Bontang karena telah dengan apik mengemas materi untuk pengembangan SDM di Polres Bontang. Serta kerjasama tersebut diharapkan dapat terjalin dengan baik selamanya.
“Terima kasih PWI Bontang, khusus juga buat Ketua Isur. Semoga kedepan kerjasama ini bisa berbuah kebaikan bagi warga Bontang,” ujarnya. (*)