Perpustakaan Digital jadi Kunci Literasi ASN Kaltim di Era Digital

Redaksi
25 Jun 2025 00:02
2 menit membaca

SAMARINDA — Kemajuan teknologi informasi membawa dampak besar dalam tata kelola pemerintahan. Aparatur Sipil Negara (ASN) kini dituntut lebih adaptif dan melek digital, terutama dalam pelayanan publik.

Salah satu bentuk nyata transformasi digital di lingkungan pemerintahan adalah kehadiran perpustakaan digital. Layanan ini bukan sekadar tempat penyimpanan informasi, tapi juga menjadi pusat pengetahuan yang mudah diakses, inklusif, dan modern.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Sertifikasi Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan (SKPK) BPSDM Kaltim, Siti Djaitun, dalam kegiatan Sharing Session Transformasi Digital ASN yang digelar secara virtual, Selasa (24/6/2025).

“Perpustakaan digital membuka akses informasi yang lebih luas, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil atau mereka yang kesulitan mengakses perpustakaan konvensional,” ujar Siti.

Menurutnya, perpustakaan digital memberi ruang bagi siapa pun untuk meningkatkan literasi membaca, menulis, dan berpikir kritis. Tak hanya itu, layanan ini juga memperkuat kompetensi ASN dalam menghadapi tantangan digital di era modern.

“Dengan perpustakaan digital, masyarakat punya peluang setara untuk belajar dan berkembang,” tegas Siti.

Di tengah arus teknologi yang terus bergerak cepat, penguatan literasi digital menjadi kunci membangun SDM unggul, tangguh, dan berdaya saing global.

Pemerintah, kata Siti, memegang peran penting dalam memperluas manfaat perpustakaan digital. Ada beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan:

Menyediakan koleksi digital yang lengkap dan berkualitas; Mengembangkan aplikasi dan platform yang ramah pengguna; Meningkatkan literasi digital masyarakat; dan Membangun kolaborasi dengan swasta dan lembaga pendidikan

Langkah-langkah ini diyakini dapat mempercepat pemerataan akses informasi dan memperkuat budaya literasi nasional.

Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Cahyo Trianggoro, yang turut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengembangkan ekosistem digital yang berkelanjutan.

“Mari kita manfaatkan perpustakaan digital sebagai alat untuk mencetak generasi cerdas, melek informasi, dan siap membangun Indonesia yang lebih baik,” pungkas Siti.

[RAMADHAN]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slotoppo


agen bola online


Mix Parlay


Judi Bola


Mix Parlay


judi bola


pola jam hoki mahjong black scatter surabaya raih 688 juta

gates of olympus 1000 meledak 912 juta pemain medan

scatter wild emas 7 kali beruntun pemain bali 555 juta

gold bonanza ngamuk 10 putaran semarang raup 701 juta

trik putaran ganjil mahjong black scatter yogyakarta 599 juta

pola gelap olympus 1000 kakek merah palembang 834 juta

25 spin gold bonanza scatter bombardir makassar 645 juta

mahjong black scatter mode sultan menang 750 juta malang

scatter emas turun terus bandung barat dapat 489 juta

gates of olympus 1000 petir merah strategi lampung 950 juta

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }