Pemprov Kaltim Bahas Mitigasi Risiko Pembangunan, Fokus Gratispol dan Jospol

Redaksi
23 Jun 2025 17:38
2 menit membaca

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menggelar Rapat Koordinasi Mitigasi Risiko untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2024–2026, Senin (23/6/2025). Rapat berlangsung di Ruang Rapat Propeda, Bappeda Kaltim.

Pertemuan ini melibatkan lintas perangkat daerah. Tujuannya, memperkuat komitmen pemerintah untuk tidak hanya menjalankan pembangunan, tapi juga memastikan keberlanjutan dan efektivitasnya di lapangan.

Dua program unggulan Kaltim, yakni Gratispol dan Jospol, menjadi fokus utama pembahasan. Sebanyak 16 kegiatan strategis dari kedua program ini telah diinternalisasi ke dalam RPJMD dan rencana kerja (Renstra) perangkat daerah tahun 2025–2029.

Kepala Bappeda Kaltim, Yusliando, memimpin langsung jalannya rapat. Ia menegaskan pentingnya perencanaan yang tidak hanya ambisius, tapi juga realistis dan adaptif terhadap potensi risiko.

“RPJMD adalah peta jalan pembangunan. Mitigasi risiko penting agar pelaksanaan program tetap terarah, efektif, dan bisa diukur secara konkret,” ujarnya.

Rapat juga menghadirkan Kepala BPKP Kaltim, Edy Suharto, bersama jajarannya. Ia memberikan pandangan strategis soal pentingnya manajemen risiko dalam pembangunan.

“Mitigasi bukan hanya soal menghindari kegagalan, tapi soal menyiapkan respons yang cepat dan tepat. Pembangunan harus berbasis tata kelola yang bersih, akuntabel, dan adaptif,” tegas Edy.

BPKP, lanjutnya, siap mendampingi pemerintah daerah menyusun rencana aksi mitigasi risiko, terutama untuk program strategis seperti subsidi pendidikan, layanan kesehatan, hingga infrastruktur dasar yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Mereka memaparkan capaian sementara, tantangan di lapangan, serta potensi risiko yang telah diidentifikasi masing-masing.

Rapat koordinasi ini menjadi ruang dialog strategis untuk menyamakan persepsi dan langkah. Termasuk dalam memetakan berbagai hambatan seperti kendala anggaran, perubahan regulasi, hingga dinamika sosial-politik yang bisa mempengaruhi pencapaian target pembangunan.

Pemprov Kaltim berharap, dengan perencanaan berbasis mitigasi risiko, program unggulan bisa berjalan lebih cepat, tepat, dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

[DIAS]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slotoppo


agen bola online


Mix Parlay


Judi Bola


Mix Parlay


judi bola


pola jam hoki mahjong black scatter surabaya raih 688 juta

gates of olympus 1000 meledak 912 juta pemain medan

scatter wild emas 7 kali beruntun pemain bali 555 juta

gold bonanza ngamuk 10 putaran semarang raup 701 juta

trik putaran ganjil mahjong black scatter yogyakarta 599 juta

pola gelap olympus 1000 kakek merah palembang 834 juta

25 spin gold bonanza scatter bombardir makassar 645 juta

mahjong black scatter mode sultan menang 750 juta malang

scatter emas turun terus bandung barat dapat 489 juta

gates of olympus 1000 petir merah strategi lampung 950 juta

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }