Proyek pembangunan industri peleburan nikel milik Kalimantan Ferro Industry di Kelurahan Pendingin, Kutai Kartanegara, Kalimantan TImur. (Istimewa)
BALIKPAPAN – PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan Gardu Induk (GI) 150 kV Tempadung beserta jalur transmisi Incomer Kariangau-Petung. Infrastruktur kelistrikan terbaru ini mampu menjamin pasokan listrik sebesar 140 MVA untuk industri smelter nikel, PT Mitra Murni Perkasa (MMP).
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), Raja Muda Siregar, menjelaskan bahwa keberhasilan energize GI Tempadung memperkuat keandalan sistem transmisi backbone 150 kV Kariangau-Petung. Hal ini sekaligus mengamankan suplai listrik bagi konsumen tegangan tinggi di wilayah Kaltim.
“GI Tempadung merupakan infrastruktur strategis yang memperkuat sistem transmisi di Kalimantan Timur. Keberhasilan energize ini menunjukkan komitmen PLN untuk menjaga keandalan sistem dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan industri,” ujar Raja Muda, dalam keterangan resminya, Senin (9/6).
Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Kalimantan Bagian Timur 1 (UPP Kalbagtim 1), I Made Gita Prawira, menambahkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas unit secara terstruktur dan sistematis.
“Dukungan penuh manajemen UIP KLT dan kolaborasi erat dengan PLN Pusertif, Pusmanpro, UPT Balikpapan, UP2B Kaltimra, ULTG Balikpapan, serta mitra KSO HKP-INDISI, memastikan seluruh tahapan pengujian dan energize GI Tempadung berjalan lancar,” kata Gita.
Proses energize dilakukan setelah rekonfigurasi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Bypass dari Incomer Kariangau-Petung ke GI Konsumen Tegangan Tinggi PT MMP. Seluruh peralatan GI Tempadung juga telah melalui pengujian intensif untuk memastikan standar operasional tertinggi.
Gita mengungkapkan, PLN akan melanjutkan pembangunan untuk menyempurnakan konfigurasi GI Tempadung dan memperkuat sistem transmisi 150 kV secara menyeluruh di Kaltim.
GI Tempadung berlokasi di Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, kini menjadi tulang punggung baru sistem kelistrikan regional. Infrastruktur ini diharapkan mendorong investasi dan pengembangan sektor industri hulu-hilir di Kaltim. [RE]
Pos Terkait
Tidak ada komentar