“Etam Begenjoh” Kembali Digelar di Malang, Kukar Gaungkan Budaya Kutai ke Pulau Jawa

Redaksi
16 Jun 2025 07:55
Kaltim 0
2 menit membaca

MALANG – Ada aroma khas dari dapur Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) yang menyeruak di Alun-alun Kota Malang, Sabtu (14/6/2025).

Malam itu, makanan khas Kutai tersaji hangat. Musik etnik mengalun di panggung budaya. Dan ratusan pengunjung larut dalam suasana.

Semua itu adalah bagian dari acara Etam Begenjoh, kegiatan promosi budaya dan pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang kini memasuki tahun kedua pelaksanaan di Kota Malang, Jawa Timur.

Kegiatan ini dihadiri langsung Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin. Etam Begenjoh tak sekadar acara seremonial. Ini ajang membawa kekayaan budaya Kukar keluar pulau.

Diawali dengan beseperah, tradisi memperkenalkan makanan dan jajanan khas Kutai kepada masyarakat luar daerah.

Disambung dengan olahraga tradisional seperti berhempas dan seporah.

Lalu ditutup meriah dengan pentas seni budaya, bazar UMKM, dan pengumuman pemenang lomba musik daerah.

Warga Malang menyambut hangat. Banyak yang baru pertama kali mencicipi kuliner Kukar. Banyak pula yang takjub menyaksikan tari-tarian khas Kutai yang tampil begitu otentik.

Kegiatan ini juga didukung pelajar Kukar yang sedang menimba ilmu di Malang. Mereka menjadi jembatan budaya.

“Alhamdulillah, Etam Begenjoh sudah masuk tahun kedua di Malang. Ini bukan hanya ajang promosi, tapi juga upaya mempererat hubungan budaya antar daerah,” kata Rendi Solihin.

Rendi tak ingin puas. Ia berharap tahun depan, kemasan Etam Begenjoh lebih inovatif, lebih menggoda.

“Kita harus bikin orang yang lihat langsung ingin segera datang ke Kukar,” ucapnya.

Rendi juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, mulai dari OPD hingga panitia lokal yang bekerja keras menyukseskan acara.

Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga terlibat aktif. Dispora Kukar mendukung penuh olahraga tradisional. DiskopUKM menggelar bazar produk lokal dan makanan khas Kutai yang dibagikan langsung ke pengunjung. Sementara Disdikbud Kukar menurunkan juri lomba musik daerah.

Penampilan seni melibatkan para talenta dari Dusun Putak, Loa Janan, hingga Lentera Muara Badak dan Olah Gubang.

Etam Begenjoh bukan sekadar promosi. Tapi juga pembuktian: bahwa budaya Kutai bisa bersanding di panggung nasional, bahkan global.

[DIAS/RIL]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }