Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Polres Kutim Siapkan Dapur Gizi Rp1 Miliar

Redaksi
4 Agu 2025 20:53
Kaltim 0
2 menit membaca

SANGATTA – Polres Kutai Timur (Kutim) akan membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Sangatta Utara. Ini menjadi langkah nyata mendukung program unggulan Presiden dan Wakil Presiden: Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pembangunan SPPG akan dimulai dalam waktu dekat. Kapolres Kutim, AKBP Fauzan Arianto, memastikan, groundbreaking dilakukan Rabu, 6 Agustus 2025, di samping Mako Polsek Sangatta.

“Insyaallah akan kita mulai pekan ini. Lokasinya sudah siap,” kata Fauzan, Senin (4/8/2025).

Fauzan menyebut, SPPG akan menjadi dapur gizi terpadu yang mendukung pemenuhan hak dasar masyarakat—yakni akses terhadap makanan bergizi, cukup, dan seimbang.

Program ini akan melibatkan berbagai pihak. Mulai dari pelaku UMKM, petani lokal, hingga pelaku distribusi bahan pangan. Tujuannya, agar rantai pasok pangan sejalan dengan program ketahanan pangan nasional.

“Ini bukan hanya dapur makan gratis, tapi juga penggerak ekonomi lokal,” ujarnya.

Pembangunan SPPG oleh Polres Kutim ini menjadi yang keempat di wilayah Kutim. Sebelumnya, telah ada SPPG di: Jalan APT Pranoto; Jalan Dayung; Teluk Lingga; dan Kaubun.

Kasat Humas Polres Kutim, Aiptu Wahyu, menjelaskan bahwa pemilihan Sangatta Utara sebagai lokasi SPPG karena wilayah ini menjadi pusat kegiatan kota dan kependudukan.

“Dapur SPPG ini nanti akan kita tempatkan di lokasi strategis,” ujarnya.

Pembangunan SPPG Polres Kutim diperkirakan menelan anggaran hingga Rp1 miliar. Dana ini mencakup kebutuhan lahan, bangunan, dan peralatan dapur. Seluruhnya ditanggung oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Meski program MBG belum resmi dijalankan di Kutim, Polres sudah mulai bersiap. “Belum ada tanggal pastinya. Tapi dapurnya harus siap lebih dulu,” kata Aiptu Wahyu.

Kepala Itwasda Polda Kaltim, Kombes Pol Yudhi Suharyadi, menyebut Polda Kaltim menjadi salah satu prioritas nasional dalam pengembangan dapur MBG berbasis SPPG Modular.

Dari berbagai wilayah di Kaltim yang sudah menjadi pilot project, bentuk pelaksanaan SPPG berbeda-beda. Ada yang dibangun oleh Pemda, disokong perusahaan, atau menggunakan gedung Polres yang dialihfungsikan.

“Kita dorong kolaborasi. Swasta melalui CSR bisa ikut berperan,” tegas Yudhi.

Yudhi juga berharap perusahaan-perusahaan di Kutim ikut terlibat. Pembangunan SPPG dianggap strategis, bukan hanya mendukung program Presiden Prabowo Subianto, tapi juga memperkuat gizi generasi mendatang.

“Ke depan, camat, pemda, dan TNI mungkin akan diwajibkan bangun SPPG juga. Maka status tanah jangan sampai jadi kendala,” tutupnya. (HAF)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }