
KUTAI TIMUR – Dinas Pertanian Kutai Timur (Distan Kutim) memastikan bahwa ketepatan data kelompok tani menjadi faktor paling krusial dalam penerapan sistem digital XSTAR untuk penyaluran BBM bersubsidi. Validasi keanggotaan dan struktur kelompok dinilai wajib agar subsidi benar-benar dinikmati petani yang berhak.
Hal ini disampaikan oleh perwakilan Distan Kutim, Bahrunsyah, saat rapat pembahasan XSTAR dan kelangkaan BBM di Ruang Panel DPRD Kutim, Selasa (18/11/2025).
Bahrunsyah menjelaskan bahwa kelompok tani binaan tidak boleh hanya sekadar tercatat di administrasi. Setiap kelompok harus beranggotakan petani aktif dengan kelembagaan yang jelas dan terdata.
“Kelompok tani harus benar-benar terdiri dari petani yang terlibat dalam kegiatan pertanian, memiliki struktur organisasi dan keanggotaan yang jelas,” tegasnya.
Menurutnya, akurasi data menjadi syarat mutlak agar sistem XSTAR dapat menghitung kebutuhan BBM bersubsidi secara tepat. Tanpa validasi yang baik, risiko penyimpangan dan pembagian subsidi tidak merata akan semakin besar.
Bahrunsyah juga menyoroti pentingnya ketersediaan BBM bagi sektor pertanian. Ia menegaskan bahwa kebutuhan meningkat signifikan pada musim tanam dan musim panen, ketika alat mesin pertanian dan transportasi hasil produksi bekerja maksimal.
“Kelompok tani membutuhkan BBM untuk mendukung aktivitas pada musim tanam maupun musim panen,” jelasnya.
Ia berharap penerapan XSTAR dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi petani agar tidak lagi kesulitan memperoleh BBM bersubsidi pada masa-masa krusial produksi.
Dengan validasi data dan kontrol distribusi yang lebih terukur, menurut Distan Kutim, penyaluran subsidi tidak hanya tepat sasaran tetapi juga dapat menjaga produktivitas pertanian di daerah.
Bahrunsyah menegaskan bahwa stabilitas BBM merupakan kebutuhan vital bagi petani. Karena itu, sistem distribusi yang transparan, akurat, dan berlandaskan data harus menjadi prioritas bersama demi ketahanan pangan dan kesejahteraan sektor pertanian di Kutai Timur. (Adv)
Tidak ada komentar