Suasana di salah satu SPBU di Sangkulirang, KutimKUTAI TIMUR – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah pesisir Kutai Timur (Kutim) semakin memprihatinkan. Kondisi ini memicu kekhawatiran masyarakat, terutama para nelayan dan operator kapal penyeberangan yang menggantungkan penghasilan harian pada ketersediaan solar dan bensin.
Camat Sangkulirang, Hardiansyah, mendesak pemerintah daerah dan pihak terkait untuk segera mengambil langkah nyata guna mengatasi persoalan tersebut. Desakan itu disampaikannya dalam rapat pembahasan penerapan sistem digital XSTAR dan distribusi BBM di Ruang Panel DPRD Kutim, Selasa (18/11/2025).
Menurut Hardiansyah, BBM bukan sekadar kebutuhan transportasi di wilayah pesisir, tetapi penopang utama roda ekonomi masyarakat.
“Warga Sangkulirang umumnya bekerja sebagai nelayan dan operator kapal penyeberangan. Tanpa BBM, aktivitas mereka lumpuh. Kami mohon segera ditemukan solusi agar tidak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa penurunan pasokan selama beberapa pekan terakhir telah memicu keresahan. Apabila situasi ini dibiarkan, bukan hanya ekonomi yang terganggu, tetapi potensi konflik sosial juga bisa muncul akibat kompetisi memperoleh BBM.
Dalam forum yang sama, Hardiansyah juga menyoroti penerapan sistem digital XSTAR sebagai gerbang pembelian BBM bersubsidi. Ia menyebut proses sosialisasi XSTAR di Sangkulirang masih sangat minim sehingga banyak warga belum mengetahui prosedur pendaftaran akun.
“Kami berharap sosialisasi XSTAR segera digencarkan. Nelayan dan operator kapal harus paham alurnya agar tidak kehilangan hak mendapatkan akun XSTAR,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pemenuhan administrasi dan literasi digital masyarakat menjadi kunci kelancaran distribusi BBM bersubsidi melalui sistem yang baru diterapkan tersebut.
Hardiansyah berharap percepatan sosialisasi XSTAR dan perbaikan pola distribusi BBM dapat diprioritaskan dalam waktu dekat. Menurutnya, kecukupan suplai energi sangat penting terutama menjelang musim cuaca ekstrem, ketika nelayan membutuhkan kapasitas operasional yang lebih besar untuk melaut.
“Kami perlu tindakan cepat. Stabilitas pasokan BBM adalah pengaman aktivitas ekonomi dan ketahanan sosial masyarakat pesisir,” tutupnya.
Tidak ada komentar