Bersyukur! Polisi Samarinda Gagalkan Bunuh Diri Mahasiswi, Apa Penyebabnya?

Redaksi
13 Mei 2025 10:50
2 menit membaca

Samarinda – Sebuah percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang mahasiswi berusia 20 tahun di Samarinda berhasil digagalkan oleh aparat Polsek Sungai Pinang, Minggu (11/05/2025) sekira pukul 03.00 WITA.

Kejadian yang menggemparkan warga ini terjadi di Jalan Pemuda 3, di mana mahasiswi tersebut berusaha mengakhiri hidupnya dengan cara mengonsumsi puluhan butir obat-obatan sekaligus dan berencana menusuk lehernya menggunakan pisau.

Kapolsek Sungai Pinang, AKP Aksarudin Adam, dalam keterangannya, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan cepat dari warga setempat yang khawatir melihat tindakan nekat mahasiswi tersebut.

Menanggapi laporan tersebut, tim Polsek Sungai Pinang segera menuju lokasi dan menemukan korban dalam keadaan terpengaruh obat-obatan dengan pisau yang diarahkan ke lehernya. Dengan sigap, polisi berhasil mengamankan pisau tersebut dan menenangkan korban yang masih dalam keadaan tertekan.

“Begitu mendapat informasi dari masyarakat, tim kami langsung bergerak cepat ke lokasi. Syukurlah, kami dapat menggagalkan tindakan percobaan bunuh diri ini tepat waktu,” ujar AKP Aksarudin Adam.

Korban kemudian segera dilarikan ke RS Bhakti Husada untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut, karena diduga kuat mengalami overdosis akibat mengonsumsi obat-obatan dalam jumlah yang sangat besar. Hingga saat ini, mahasiswi tersebut masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Kepada awak media, Kapolsek Sungai Pinang menekankan pentingnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap masalah kesehatan mental dan kejiwaan.

“Kami sangat mengapresiasi respons cepat warga yang melaporkan kejadian ini. Ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran dan kepedulian bersama untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” tambahnya.

Diduga korban mengalami depresi yang mendalam, meski permasalahan penyebab pasti percobaan bunuh diri ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

Polsek Sungai Pinang juga mengimbau masyarakat untuk lebih terbuka mengenai masalah kejiwaan dan tidak menganggap remeh setiap gejala yang mungkin menunjukkan gangguan mental, karena penanganan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan banyak nyawa. [RED]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }