KUKAR — Seorang Anak Buah Kapal (ABK) dilaporkan hilang setelah tenggelam di Sungai Mahakam, Senin sore, 4 Agustus 2025, sekira pukul 17.00 WITA, di wilayah Desa Peno’on/Long Beleh Modang, Kecamatan Kembang Janggut, Kutai Kartanegara.
Korban diketahui bernama Safri Ramadani, 33 tahun. Ia adalah kru kapal penarik ponton batu bara TB. Karya Mahakam yang tengah bersandar di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kukar, Fida Hurasani, membenarkan laporan tersebut. Ia menyebut, timnya langsung bergerak begitu menerima informasi dari warga.
“Penyisiran dilakukan dalam radius lima kilometer dari titik terakhir korban terlihat. Hari ini pencarian diperluas dengan bantuan rubber boat,” ujar Fida, Selasa (5/8).
Menurut keterangan warga sekitar, saat itu korban sedang berenang menyeberangi sungai bersama rekan-rekannya. Mereka tertarik melihat sekelompok anak kecil yang bermain air di tepi sungai yang tengah surut.
Rekan korban sudah sampai di seberang. Namun, Safri sempat berhenti di tengah sungai dan terlihat bercanda dengan anak-anak yang sedang mandi.
“Korban sempat hanyut dan minta difoto oleh warga. Bahkan dia melambaikan tangan dua kali. Tapi anak-anak mengira itu bagian dari candaan,” ujar seorang saksi di lokasi.
Candaan itu berujung petaka. Setelah melambai, tubuh Safri hilang begitu saja dalam arus Mahakam yang tenang di permukaan, namun menyimpan arus dalam di bawahnya.
Korban terakhir terlihat mengenakan kaos hitam dan celana jeans selutut. Tubuhnya diketahui bertubuh besar dan tinggi.
Operasi pencarian dilakukan sejak pagi oleh tim gabungan dari berbagai instansi. Di antaranya: Tim Damkar Kukar Pos Sektor Kota Bangun; Basarnas Balikpapan; BPBD Kukar; Pemerintah Desa Peno’on dan Long Beleh Modang; Dishub Kembang Janggut; Warga setempat; Pihak perusahaan tambang, PT RMB.
Pencarian dilakukan dengan metode susur sungai dan penyisiran di sepanjang titik aliran arus. Area yang dijangkau mencapai lima kilometer ke arah hilir.
Hingga Selasa sore, jasad korban belum ditemukan. Namun pencarian terus dilanjutkan hingga hari mulai gelap.
Tidak ada komentar