Bontang Perkuat Strategi Cegah Stunting, Edukasi Ibu Hamil jadi Fokus Utama

Redaksi
8 Agu 2025 10:01
2 menit membaca

BONTANG – Stunting masih menjadi tantangan serius bagi pembangunan kesehatan anak di Indonesia. Di Bontang, isu ini kembali menjadi sorotan dalam Ceramah Ilmiah dan Edukasi Kesehatan yang digelar Kamis (7/8/2025) di Pendopo Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota.

Tema yang diangkat cukup tegas: “Stunting: Strategi, Kebijakan, dan Pencegahan pada Ibu Hamil serta Rujukan dan Terapi”. Acara ini menghadirkan tokoh-tokoh penting di bidang kesehatan dan kebijakan publik.

Hadir di antaranya Ketua Komite I DPD RI, Ketua TP PKK Kota Bontang, Kepala Dinas Kesehatan Bontang, hingga seluruh perwakilan kader PKK dan Posyandu se-Kota Bontang.

Kepala Dinas Kesehatan Bontang, Bahtiar Mabe, membuka acara dengan laporan kondisi stunting di daerahnya.

“Pencegahan stunting harus dimulai sejak kehamilan,” ujarnya.

Menurut Bahtiar, intervensi dini kepada ibu hamil adalah kunci. Edukasi gizi, pemeriksaan kehamilan secara rutin, dan kemudahan akses layanan kesehatan menjadi prioritas.

Ia menegaskan, penurunan prevalensi stunting menjadi fokus utama Dinas Kesehatan, sejalan dengan target nasional pemerintah pusat. Kolaborasi lintas sektor pun disebut sangat penting.

Ketua Komite I DPD RI menegaskan bahwa stunting bukan hanya persoalan kesehatan. “Ini masalah pembangunan nasional dan ketahanan sumber daya manusia,” tegasnya.

Ia mendorong agar penanggulangan stunting masuk prioritas pembangunan daerah. Langkah Kota Bontang dinilai patut dicontoh daerah lain.

Menurutnya, pendekatan multidisiplin adalah kunci. Pendidikan, ekonomi keluarga, dan ketersediaan pangan bergizi harus berjalan beriringan.

Ketua TP PKK Kota Bontang menyebut kader PKK dan Posyandu sebagai ujung tombak edukasi masyarakat.

“Edukasi harus terus dilakukan, terutama untuk ibu hamil. Mulai dari gizi seimbang, pemeriksaan rutin, hingga pentingnya ASI eksklusif,” katanya.

Program terpadu antara PKK, Posyandu, dan Puskesmas terus diperkuat untuk memberikan layanan kesehatan yang optimal.

Ceramah ilmiah juga membahas strategi rujukan dan terapi bagi ibu hamil yang berisiko stunting.

Langkah ini mencakup pemetaan status gizi, kondisi kesehatan, dan akses layanan medis. Terapi yang dianjurkan meliputi suplementasi gizi, pendampingan psikososial, dan pemanfaatan teknologi untuk memantau kesehatan ibu serta janin.

Rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut menjadi bagian dari intervensi dini yang mulai diterapkan di berbagai wilayah. [KOM/DIAS]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

slotoppo


agen bola online


Mix Parlay


Judi Bola


Mix Parlay


judi bola


pola jam hoki mahjong black scatter surabaya raih 688 juta

gates of olympus 1000 meledak 912 juta pemain medan

scatter wild emas 7 kali beruntun pemain bali 555 juta

gold bonanza ngamuk 10 putaran semarang raup 701 juta

trik putaran ganjil mahjong black scatter yogyakarta 599 juta

pola gelap olympus 1000 kakek merah palembang 834 juta

25 spin gold bonanza scatter bombardir makassar 645 juta

mahjong black scatter mode sultan menang 750 juta malang

scatter emas turun terus bandung barat dapat 489 juta

gates of olympus 1000 petir merah strategi lampung 950 juta

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }