BONTANG – Bencana yang terjadi di Bontang, Kalimantan Timur selama kurun 2 tahun terakhir alami penurunan. Selama 2023 tercatat 53 bencana menurun dibanding tahun 2022 sebanyak 73 kejadian.
“Alhamdulillah, bencana seperti kebakaran hutan, banjir, kebakaran pemukiman warga, angin puting beliung, dan beberapa kejadian lainnya menurun dari tahun ke tahun,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bontang, Aji Erlynawati saat memimpin apel kesiapsiagaan di Halaman DPMPTSP Bontang, Senin (10/6/2024) pagi.
Bukan itu saja, Sekda Bontang, Aji Erlinawati menyebut bencana banjir alami penurunan hingga 40 persen. Hal ini diakui sebagai hasil dari upaya bersama Pemkot Bontang melalui berbagai instansi terkait serta partisipasi aktif masyarakat, TNI, Polri, dan perusahaan dalam mitigasi bencana.
Meski begitu, ada tantangan baru terkait peningkatan kejadian kebakaran hutan yang dipengaruhi fenomena El Nino dan dampak kemarau yang lebih panjang.
Sekda Bontang menekankan perlunya kesiapsiagaan melalui sosialisasi pencegahan yang massif di berbagai lapisan masyarakat, serta penegakan hukum terhadap praktik pembakaran lahan yang merugikan.
Dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Nasional, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bontang, Hj. Aji Erlynawati, memimpin gelar apel kesiapsiagaan yang digelar di Halaman DPMPTSP Kota Bontang pada pagi hari ini. Dengan tema “Siap Untuk Selamat, Latihan Membuat Kita Selamat dari Bencana,” apel ini menegaskan pentingnya persiapan dan kolaborasi dalam menghadapi berbagai potensi bencana.
Dia melanjutkan, Kelurahan Tangguh Bencana (KELANA) diakui sebagai sumber daya vital dalam persiapan menghadapi ancaman, menjaga ketentraman, serta meredam dampak bencana di Bontang.
Pemkot Bontang juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan dan penanggulangan bencana, khususnya kepada TNI dan Polri.
“Kami berharap perusahaan diharapkan terus proaktif menggelar pelatihan yang melibatkan Pemkot Bontang melalui BPBD dan masyarakat,” tambahnya.
Gelar apel kesiapsiagaan ini diharapkan menjadi momen penting dalam meningkatkan sinergi dan keterpaduan dalam upaya menjadikan Kota Bontang sebagai kota yang tangguh dan siap menghadapi bencana.
Acara ditutup dengan pemeriksaan dan peninjauan kesiapan armada dan peralatan kebencanaan milik Pemkot Bontang, perusahaan, dan relawan tanggap bencana kota Bontang. Seperti KODIM, Polres, BNPB Kaltim, BPBD Bontang, Kepala Damkar kota Bontang, Tim Damkar dan rescue beberapa perusahaan serta relawan KELANA dan Manggala Agni. (*)