KALTIM – Kasus positif Virus Hanta ditemukan di Kabupaten Bandung Barat. Penyakit langka ini disebabkan oleh infeksi dari air liur, urine, atau kotoran tikus yang membawa virus.
Virus Hanta termasuk dalam kategori zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Meskipun jarang, infeksi ini sangat berbahaya. Tingkat kematian pada sindrom paru akibat hantavirus (HPS) bisa mencapai 40 persen, sedangkan pada demam berdarah dengan gagal ginjal (HFRS), berkisar 5–15 persen.
Bagaimana Penularan Virus Hanta?
Seseorang bisa terinfeksi Virus Hanta melalui beberapa cara, di antaranya:
Penularan antar manusia sangat jarang terjadi.
Beberapa kelompok yang lebih berisiko terpapar:
Gejala Virus Hanta yang Perlu Diwaspadai
Gejala biasanya muncul 1–8 minggu setelah terpapar. Ada dua jenis infeksi utama:
1. Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS)
Gejala awal:
Gejala lanjut:
2. Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS)
Gejala awal:
Gejala lanjut:
Jika Anda baru saja kontak dengan tikus atau bekerja di tempat berisiko, dan mulai merasakan gejala seperti di atas—jangan tunda ke dokter.
Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi berat seperti gagal ginjal atau kematian.
Diagnosis dilakukan melalui:
Belum ada obat khusus untuk membunuh Virus Hanta.
Namun, pasien bisa sembuh dengan penanganan intensif seperti:
Lama pemulihan bisa bervariasi, dari 2 minggu hingga 6 bulan, tergantung jenis infeksi dan keparahan kondisi pasien.
Cara Mencegah Virus Hanta
Meski belum ada vaksin, pencegahan bisa dilakukan dengan:
Ingat! Virus Hanta memang langka, tapi bisa berakibat fatal. Waspadai lingkungan sekitar, jaga kebersihan, dan jangan anggap remeh gejala awal.
[RED]
Tidak ada komentar