BONTANG – Di balik dinding tebal dan pagar kawat, semangat belajar tak pernah padam. Suasana akhir pekan di Lapas Kelas IIA Bontang terlihat berbeda. Sejumlah warga binaan duduk serius, menyimak penjelasan dari para tutor. Sabtu (26/7/2025) itu, mereka mengikuti program pendidikan Kejar Paket yang digelar rutin setiap akhir pekan.
Kegiatan ini digelar di ruang terbuka dalam lapas. Bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Melati Bontang, program ini memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk menempuh pendidikan setara SD, SMP, dan SMA.
Kepala Lapas Bontang, Suranto, menegaskan bahwa pendidikan adalah hak semua warga negara, termasuk yang sedang menjalani pidana.
“Kami ingin warga binaan tetap bisa mengakses pendidikan. Harapannya, mereka punya bekal untuk hidup yang lebih baik setelah bebas nanti,” ujar Suranto.
Tak sekadar mengejar ijazah, program ini juga menjadi bagian dari proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial. Selain pelajaran utama, peserta juga mendapat materi pendidikan karakter dan keterampilan dasar.
Salah satu peserta Kejar Paket mengaku bersyukur mendapatkan kesempatan ini.
“Dulu saya putus sekolah. Tapi di sini saya bisa belajar lagi. Terima kasih kepada petugas dan para guru,” tuturnya.
Para tutor dari PKBM Melati juga mengaku terinspirasi oleh semangat para peserta. Meski berada di dalam lapas, motivasi belajar warga binaan sangat tinggi.
Program ini menjadi wujud nyata bahwa masa pidana bukan akhir dari segalanya. Di balik jeruji, masih ada harapan. Masih ada kesempatan kedua.
Dan lewat pendidikan, Lapas Bontang membuktikan bahwa perubahan itu mungkin—asal diberi ruang dan keyakinan untuk tumbuh. (son)
Tidak ada komentar