Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni.BONTANG – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, mengajak warga untuk berani menegur Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak memberikan pelayanan optimal.
“Tegur kami apabila tidak melayani dengan baik,” tegas Neni saat memberikan arahan, belum lama ini.
Langkah pertama yang ia terapkan adalah menyediakan kotak saran di setiap instansi, termasuk RSUD Taman Husada. Kotak sederhana ini menjadi pintu resmi bagi warga untuk menyampaikan keluhan, kritik, hingga harapan.
“Ini bukan formalitas. Kadang kritik paling jujur datang dari warga yang diam-diam kecewa,” ujar Neni.
Langkah kedua adalah mewajibkan seluruh pegawai memakai name tag. Menurut Neni, ini bukan sekadar tanda pengenal, tetapi bentuk tanggung jawab personal.
Dengan begitu, warga bisa mengetahui siapa yang melayani dengan baik, dan siapa yang hanya ramah di depan atasan.
Jika ada pegawai yang bekerja setengah hati, Neni meminta warga mencatat namanya lalu memasukkannya ke kotak saran.
“Tak perlu takut, tak perlu malu. Pemerintah siap menerima kritik,” katanya.
Neni menegaskan, pelayanan publik yang baik tidak lahir dari rapat atau laporan semata. Perubahan sejati datang dari interaksi langsung antara pegawai dan warga.
“Kita ingin masyarakat ikut mengawasi. Ini bentuk keterbukaan. Karena pelayanan publik bukan untuk pencitraan, tapi harus dirasakan manfaatnya,” jelasnya.
Program kotak saran dan name tag ini, kata Neni, adalah inovasi yang lebih manusiawi. Pemerintahan yang mau mendengar, merespons, dan menerima kritik.
“Pelayanan yang baik tidak dibentuk dari sistem yang kaku, tapi dari kejujuran dan keberanian menerima kritik,” tutupnya. [PRA/FR]
Pos Terkait
BERITA TERKINI
Tidak ada komentar