Tips Latih Anak-Anak Berpuasa di Bulan Ramadan

Ilustrasi anak-anak sahur.

newsborneo.id – Ibadah puasa selama Ramadan wajib dilaksanakan bagi umat Islam yang sudah aqil baligh’. Namun demikian, anak-anak pun tetap diperbolehkan berpuasa sebagai sarana latihan dan pembiasaan diri.

Melatih anak-anak berpuasa bukan perkara mudah. Hal ini dikarenakan anak-anak cenderung aktif sehingga cepat merasa haus dan sering ingin berbuka puasa ketika menjelang tengah hari.

Namun, hal itu tidak menjadi halangan mengingat puasa bagi anak-anak hanya sarana pembiasaan diri. Adapun dalil melatih anak berpuasa Ramadan yakni dari Rubayyi’ binti Mu’awwidz; dia berkata, “Rasulullah mengutus untuk mengumumkan pada pagi hari asyura’ di wilayah kaum Anshar yang berada di sekitar kota Madinah.

من كان أصبح صائما فليتمّ صومه ومن كان أصبح مفطرا فليتمّ بقية يومه

Artinya : Barang siapa yang pagi hari ini berpuasa, hendaklah menyelesaikannya. Barang siapa yang tidak berpuasa (sudah sarapan), hendaknya menahan (makan dan minum) sampai selesai.” 

Setelah adanya pengumuman itu, kami berpuasa dan mengajak anak-anak untuk melaksanakan puasa . Kami juga mengajak mereka ke masjid dan memberikan mereka mainan dari kulit (wol). Jika mereka menangis karena lapar, kami menyodorkan mainan sampai waktu berbuka puasa tiba.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu bagaimana cara melatih anak-anak berpuasa di bulan Ramadan. Berikut cara melatih anak berpuasa.

1. Latihan Secara Bertahap

Berpuasa pada anak-anak tidak sama dengan orang dewasa. Mereka butuh adaptasi sehingga terbiasa dengan lapar dan haus. Untuk melatih anak, puasa harus dilakukan secara bertahap.

Mulai dari berpuasa sejak sahur hingga tengah hari. Kemudian durasinya ditambah setiap hari hingga mampu berpuasa sampai waktu berbuka atau Maghrib tiba.

2. Menyajikan Makanan Kesukaan saat Sahur dan Berbuka

Tips selanjutnya adalah dengan menyajikan makanan kesukaan pada saat sahur dan berbuka puasa. Ini akan memberikan motivasi tambahan bagi anak-anak karena disajikan menu favoritnya.

Orang tua bisa menambahkan kalimat jika makanan serupa akan dihidangkan saat berbuka puasa. Dengan demikian, anak akan termotivasi berpuasa seharian penuh.

3. Tidur Lebih Awal untuk Bangun Sahur

Salah satu tantangan melatih anak berpuasa adalah makan sahur. Tidak sedikit anak-anak yang sulit dibangunkan ketika menjelang subuh. Selain itu, bangun terlalu pagi membuat anak-anak kerap sulit makan.

Untuk itu, penting tidur lebih awal sehingga anak-anak tidak terlalu sulit dibangunkan dan bisa cepat beradaptasi untuk ikut makan sahur.

4. Motivasi Berpuasa

Kalimat motivasi harus sesering mungkin diberikan kepada anak saat berlatih berpiasa. Misalnya, ”Enak ya puasa.” ”Allah sayang orang Islam yang rajin puasa.” ”Kita puasa supaya dapat banyak pahala. Kalau pahala tambah banyak, insyaAllah kita bisa masuk surga. Di surga itu enak, banyak teman yang baik-baik.”

5. Ajarkan Menahan Keinginan

Anak-anak rawan tergoda ketika melihat makanan atau minuman yang disukainya saat berpuasa. Karena itu, mereka perlu diingatkan dengan lembut, bahwa puasa harus pandai menahan keinginan itu. “Ingat lho, Dek. Allah Maha Melihat, kalo lagi puasa tidak boleh makan sesuka hati ya sayang”.

Dari hari ke hari, seiring semakin seringnya anak berlatih puasa, insyaallah dia akan lebih mudah mengendalikan dirinya saat melihat makanan dan minuman sebelum waktu berbuka tiba. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }