Selain Jalan Ahmad Yani, Pemkot Bontang Siapkan 3 Alternatif Lokasi Car Free Night

Redaksi
4 Agu 2025 16:01
2 menit membaca

BONTANG — Akhir pekan di Bontang bisa segera terasa berbeda. Pemerintah Kota Bontang tengah mempersiapkan gelaran Car Free Night (CFN) sebagai ruang rekreasi malam sekaligus strategi untuk menghidupkan ekonomi lokal.

Rencana ini masih dalam tahap pembahasan. Namun, satu lokasi yang menjadi sorotan adalah Jalan Ahmad Yani—jalur utama kota yang dinilai strategis, tetapi juga rawan memicu kepadatan lalu lintas jika ditutup.

Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menegaskan bahwa penentuan lokasi tidak bisa gegabah. Pemerintah ingin program ini membawa manfaat, bukan masalah.

“Kami ingin kegiatan ini memberi manfaat seluas-luasnya, tapi juga tidak menimbulkan kesulitan bagi warga,” ujar Agus, Senin (4/8), usai menghadiri kegiatan Bapenda Mengajar di Aula SMAN 1 Bontang.

Dalam rancangan awal, Car Free Night direncanakan digelar setiap Sabtu malam. Jalur yang akan ditutup, yakni mulai dari depan Dealer Honda hingga Toko Buku Aziz di kawasan Bontang Baru.

Kawasan ini dipilih karena berada di pusat kota dan sudah memiliki berbagai fasilitas pendukung. Pemerintah berharap, lapak-lapak kuliner, pertunjukan seni, dan berbagai aktivitas komunitas bisa hadir di sepanjang jalan, menciptakan suasana malam yang hidup dan ramah keluarga.

“Kita ingin warga bisa berinteraksi, bersantai, dan sekaligus mendorong pelaku UMKM agar omzetnya meningkat,” kata Agus.

Pemerintah melihat CFN sebagai peluang baru bagi pelaku usaha kecil. Potensi peningkatan omzet disebut cukup menjanjikan, terutama jika kegiatan rutin ini mampu menarik keramaian.

Namun, tantangannya juga tak sedikit. Penutupan jalan utama pada malam akhir pekan tentu berdampak pada arus lalu lintas. Jalur alternatif harus disiapkan matang. Begitu juga dengan pengamanan, kebersihan, dan fasilitas publik seperti toilet dan tempat parkir.

“Kalau lebih banyak manfaatnya, tentu akan kita jalankan. Tapi kalau lebih banyak mudaratnya, kita akan cari solusi. Bisa jadi lokasinya kita pindah,” jelas Agus.

Selain Jalan Ahmad Yani, Pemkot Bontang juga mempertimbangkan lokasi lain. Tiga ruas jalan yang masuk radar: Jalan Awang Long; Jalan Parikesit; Kawasan Lang-Lang.

Ketiganya dianggap punya potensi keramaian, tapi dampak terhadap lalu lintas utama lebih minim. Semua opsi masih dibahas, termasuk mendengar aspirasi warga dan pelaku usaha sekitar.

Pemkot belum akan langsung menetapkan jadwal rutin. Jika kajian lokasi sudah final, agenda uji coba CFN akan lebih dulu digelar. Ini untuk menilai respons warga dan sejauh mana kesiapan infrastruktur.

“Prinsipnya, Car Free Night akan tetap jalan. Tapi lokasinya belum final. Semua masih dibahas,” ujar Agus menutup. (FR)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }