Sekolah Rakyat di Bontang Bakal Punya Asrama, Lapangan Bola, hingga Sanggar Seni

Redaksi
5 Agu 2025 17:24
2 menit membaca

BONTANG – Pemerintah Kota Bontang tengah bersiap membangun proyek besar di bidang pendidikan: Sekolah Rakyat. Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, meninjau langsung lokasi calon pembangunan sekolah tersebut, Selasa (5/8/2025).

Lokasi yang ditinjau berada di Jalan Letjen Urip Sumoharjo, Kelurahan Bontang Lestari. Tepatnya di belakang Perumahan Korpri dan berdampingan dengan proyek Gudang Bulog.

Kunjungan ini juga dihadiri perwakilan Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum. Selain itu, tampak pula jajaran OPD lintas sektor dari Pemkot Bontang yang ikut mendampingi.

Mereka antara lain Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Sekretaris Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, serta perwakilan dari Dinas PUPR, Diskominfo, Dinas Perkimtan, dan Bapperida.

“Kunjungan ini sebagai bentuk kesiapan pemerintah daerah. Arahan Ibu Wali Kota juga jelas: percepat proses pembangunan dan selaraskan dengan program nasional,” kata Agus Haris.

Proyek Sekolah Rakyat ini akan berdiri di atas lahan seluas 8 hektare. Kawasannya akan menjadi pusat pendidikan terpadu dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.

Tak hanya ruang belajar, sekolah ini juga dirancang lengkap dengan fasilitas penunjang modern. Antara lain: Asrama siswa; Ruang guru dan ruang pertemuan; Sarana ibadah lintas agama; Klinik kesehatan; Kantin dan area komunal; Lapangan sepak bola berstandar internasional; Sanggar seni dan lahan keterampilan (pertanian dan perikanan).

“Ini proyek monumental untuk Kota Bontang. Total anggarannya sekitar Rp250 miliar dan didanai dari APBN,” ujar Wawali.

Nominal tersebut disebut setara dengan biaya pembangunan Sekolah Rakyat di wilayah lain di Kaltim seperti Samarinda, Kukar, dan Berau.

Pemkot Bontang sendiri sudah mengajukan proposal resmi ke Kementerian Sosial. Saat ini sedang dalam tahap verifikasi dan peninjauan lapangan.

“Proposal kami sudah diverifikasi. Sekarang kami tinggal menunggu rekomendasi resmi dari kementerian. Jika disetujui, pematangan lahan langsung kami mulai,” jelas Agus Haris.

Proses pematangan lahan ditargetkan selesai dalam tiga bulan. Jika dokumen dari kementerian keluar dalam waktu dekat, proyek ini bisa masuk dalam APBD Perubahan tahun ini.

Namun, Pemkot tetap akan menunggu keputusan final sebelum menetapkan anggaran secara resmi.

Kehadiran Sekolah Rakyat di Bontang diharapkan menjadi angin segar. Bukan hanya untuk pemerataan pendidikan, tapi juga untuk membentuk ekosistem belajar yang inklusif dan kolaboratif.

“Target kita, Agustus 2026 proyek rampung. Bisa langsung dipakai untuk tahun ajaran baru,” pungkas Wawali. (DIAS)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }