BONTANG – Gagasan ini baik. Jalan ditutup, pedagang kecil diberi ruang. Malam jadi ramai. Ekonomi rakyat bergerak.
Itulah semangat di balik rencana Car Free Night di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara. Rencananya dimulai Sabtu malam, 9 Agustus 2025. Tapi diundur sehabis perayaan Hari Kemerdekaan RI, Sabtu (23/8/2025) malam.
Tapi… ternyata tak sesederhana itu. Di balik niat baik pemerintah, muncul suara-suara kecil yang minta didengar. Bukan menolak. Mereka hanya berharap: jangan gegabah.
Cristine, penanggung jawab Apotek Kimia Farma di Jalan Ahmad Yani, salah satunya.
Ia mendukung kegiatan itu. Tapi juga resah. Karena dua jalur jalan bakal ditutup. Padahal, menurutnya, malam minggu adalah jam padat pasien datang ke apotek.
“Kalau dua jalur ditutup, bagaimana pasien darurat bisa ke apotek? Kami sangat mendukung UMKM, tapi jangan sampai mengganggu layanan kesehatan,” ujar Cristine saat ditemui Senin (5/8/2025).
Ia tak sendiri. RZ, pemilik toko elektronik di kawasan itu, juga mendukung, tapi minta ada evaluasi berkala.
“Awalnya semangat. Tapi kalau ternyata pengaruhnya ke omzet, ya harus dievaluasi juga. Jangan dibiarkan kalau ternyata berdampak negatif,” ujarnya.
Lain lagi dengan Zn, pemilik kafe. Ia hanya berharap: UMKM yang berjualan nanti tidak menutup akses masuk ke tokonya.
“Kalau bisa ditata rapi. Sama-sama cari makan. Jangan sampai saling ganggu,” katanya.
Mereka tidak menolak Car Free Night. Mereka justru mendukung penuh. Tapi mereka ingin didengar.
Ruang publik memang penting. Tapi jangan sampai mengorbankan yang sudah lama bertahan di situ.
Pemerintah Kota Bontang tampaknya sadar akan hal itu.
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, bilang: kegiatan ini belum final. Masih dibahas. Termasuk soal lokasi.
“Jalan Ahmad Yani itu jalan utama. Kami tidak mau asal-asalan. Harus betul-betul dipikirkan dampaknya,” katanya.
Agus memastikan, komunikasi dengan warga dan pelaku usaha jadi prioritas. Masukan-masukan mereka akan jadi pertimbangan utama.
“Prinsipnya, Car Free Night akan tetap jalan. Tapi lokasi dan teknisnya masih kami kaji,” tegasnya.
Program ini sebenarnya bagus. Memberi ruang hidup malam yang sehat. Menumbuhkan ekonomi mikro.
Tapi juga harus seimbang. Agar tak ada yang merasa dikalah. (FR)
Tidak ada komentar