SAMARINDA – Nilai tukar petani (NTP) subsektor perkebunan rakyat di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tercatat sebagai yang tertinggi di Kalimantan pada Januari 2025, mencapai angka 209,67. Angka ini menunjukkan kesejahteraan para pekebun Kaltim yang lebih baik dibandingkan petani di subsektor lainnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Yusniar Juliana, menjelaskan bahwa NTP di atas angka 100 menandakan petani meraih keuntungan, dan jika angkanya lebih dari 200, seperti pada subsektor perkebunan rakyat, itu berarti petani tersebut sangat sejahtera.
“NTP sebesar 209,67 ini meskipun sedikit turun 0,6 persen dibandingkan dengan Desember 2024 yang tercatat 210,27, namun tetap menunjukkan angka yang sangat baik bagi petani,” ujar Yusniar.
Secara keseluruhan, petani di Kaltim masih menunjukkan kesejahteraan yang baik. NTP Kaltim pada Januari 2025 mencapai 147,36, mengalami kenaikan 1,38 persen dibandingkan Desember 2024 yang sebesar 145,44. Meskipun ada penurunan pada subsektor perkebunan rakyat, namun secara keseluruhan, sektor pertanian di Kaltim tetap memberikan keuntungan bagi petani.
Selain itu, sektor lainnya juga mencatatkan perkembangan yang menggembirakan. NTP subsektor tanaman pangan tercatat stabil di angka 105,92. Sementara itu, subsektor hortikultura mengalami kenaikan signifikan sebesar 7,33 poin, dari 117,92 pada Desember menjadi 126,57 pada Januari.
Tidak hanya hortikultura, subsektor peternakan juga mencatatkan kenaikan yang menggembirakan sebesar 5,22 poin, dari 106,21 menjadi 113,86. Sektor perikanan dan pembudidaya ikan juga mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 0,44 dan 1,21 poin, dengan nilai NTP yang kini berada di angka 105,23 dan 107,46.
Sementara itu, NTP nelayan mengalami kenaikan tipis sebesar 0,08 poin, dari 104,11 pada Desember menjadi 104,19 pada Januari 2025.
Sejalan dengan kenaikan NTP, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Provinsi Kaltim juga mengalami kenaikan sebesar 0,92 persen. NTUP Kaltim pada Januari tercatat mencapai 152,18, naik dari 151,26 pada Desember 2024.
Secara keseluruhan, petani di Kalimantan tetap meraih kesejahteraan pada Januari 2025. NTP rata-rata Kalimantan tercatat sebesar 123,68. Provinsi dengan NTP tertinggi adalah Kalimantan Barat, mencapai 170,48, disusul oleh Kalimantan Timur (147,36), Kalimantan Tengah (133,78), Kalimantan Selatan (119,19), dan Kalimantan Utara (117,34).
Yusniar berharap, dengan kondisi ini, kesejahteraan petani di Kaltim dan seluruh Kalimantan dapat terus terjaga dan bahkan meningkat, mendorong sektor pertanian yang menjadi salah satu andalan perekonomian regional. (*)
Dapatkan berita terbaru PRANALA.co di Google News dan bergabung di grup Whatsapp kami
Berita ini telah terbit di Pekebun Kaltim Paling Sejahtera, NTP Perkebunan Rakyat Tertinggi di Kalimantan