Milad Muhammadiyah ke-116 dan ‘Aisyiyah ke-108, Pemprov Kaltim Ajak Bersinergi Bangun Peradaban

Redaksi
14 Jun 2025 21:52
2 menit membaca

SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) mengajak Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk terus bersinergi dalam membangun peradaban, khususnya di bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.

Ajakan itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni saat mewakili Gubernur Rudy Mas’ud dalam acara Resepsi Milad Muhammadiyah ke-116 H dan ‘Aisyiyah ke-108 M, yang digelar di Lamin Etam, Komplek Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu (14/6/2025).

Acara ini dihadiri langsung Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu’ti, yang juga menjabat Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hadir pula Wali Kota Samarinda Andi Harun, Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo, serta anggota DPRD Kaltim Darlis Pattalongi.

Sri Wahyuni menyampaikan ucapan selamat milad kepada seluruh keluarga besar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Ia menegaskan bahwa kedua organisasi ini bukan sekadar gerakan dakwah.

Muhammadiyah adalah gerakan pembaruan sosial yang konkret dan konsisten. ‘Aisyiyah adalah bukti bahwa perempuan terdidik dan tercerahkan adalah fondasi utama kemajuan bangsa,” ujarnya.

Ia menyebut kontribusi nyata Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Kalimantan Timur telah dirasakan langsung masyarakat. Terutama di bidang pendidikan, layanan kesehatan, hingga pemberdayaan perempuan dan anak.

Sri menegaskan bahwa Pemprov Kaltim siap membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya.

“Kaltim kini bersiap menjadi penyangga Ibu Kota Nusantara. Kami butuh mitra strategis seperti Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Gerakan yang mampu menjaga marwah Islam yang mencerahkan dan menyatukan,” kata Sri Wahyuni.

Dalam kesempatan itu, Prof. Abdul Mu’ti menyampaikan ceramah milad yang sarat nilai. Ia mengangkat tema: “Bersatu hati, berjuang dengan gembira meraih ridha Allah dan bertemu kembali di surga-Nya.”

Mu’ti menekankan pentingnya pendidikan karakter dalam membangun generasi emas Indonesia.

“Kebangsaan yang kuat, toleransi yang kokoh, dan akhlak yang mulia harus ditanamkan sejak dini. Itulah yang akan membawa bangsa ini menuju kemajuan,” tuturnya.

[DIAS/RIL]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }