BALIKPAPAN – Dunia pendidikan di Kota Minyak bergerak menuju era baru. Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) meluncurkan program Sekolah Rujukan Google sebagai model pembelajaran berbasis teknologi.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, mengatakan program ini sudah berjalan di beberapa sekolah. Sistemnya menggunakan metode blended learning—menggabungkan pembelajaran daring dan tatap muka.
“Salah satunya di SD 009 Balikpapan Utara. Mereka sudah menerapkan pembelajaran campuran. Harapannya, bisa menjadi Sekolah Rujukan Google,” ujar Irfan, Selasa (12/8).
Status Sekolah Rujukan Google akan diberikan setelah sekolah melewati ujian akhir dari pihak Google. Disdikbud menargetkan proses ini selesai pada September atau Oktober 2025.
“Infrastruktur sudah siap. Mulai dari jaringan internet, fasilitas penunjang, sampai guru yang terlatih,” jelas Irfan.
Hingga saat ini, sudah ada lima sekolah yang masuk program ini. Yakni SD 009 Balikpapan Utara, SD 015 Balikpapan Selatan, SD 020 Balikpapan Barat, SMP Negeri 6 Balikpapan Utara, dan satu SMP yang masih tahap finalisasi.
Irfan menegaskan, keberhasilan program ini tak hanya ditentukan sarana-prasarana, tetapi juga kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi.
“Guru harus bisa mengoperasikan sistem pembelajaran Google. Karena itu, mereka mengikuti asesmen untuk memastikan siap mengajar dengan teknologi,” terangnya.
Hasil asesmen menunjukkan, tingkat kelulusan sertifikasi guru di sekolah yang terlibat sudah mencapai 80–90 persen.
Ke depan, Disdikbud menargetkan setiap kecamatan memiliki minimal satu Sekolah Rujukan Google. Sekolah-sekolah ini akan menjadi pusat inovasi pembelajaran di wilayahnya.
“Nanti kita bentuk distrik. Sekolah rujukan di tiap kecamatan menjadi pilot project untuk mengajak sekolah lain mengikuti,” tutup Irfan. (PRA/SR)
Tidak ada komentar