SAMARINDA — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bergerak cepat menyikapi krisis pangan yang terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).
Kondisi paceklik akibat kekeringan dan turunnya permukaan sungai membuat distribusi sembako ke Mahulu terhambat. Dampaknya, masyarakat kesulitan mendapatkan bahan pokok.
Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji secara resmi melepas pengiriman sembako bantuan untuk operasi pasar murah di Mahulu, Selasa (5/8/2025),
Sebanyak 79,8 ton bahan pangan diberangkatkan melalui program stimulus pangan yang dikoordinasikan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DPPKUKM) Kaltim.
Karena jalur sungai tak memungkinkan, Pemprov mengalihkan pengiriman melalui jalur darat, meski jalur tersebut belum sepenuhnya tuntas. Meski begitu, distribusi tetap dipaksakan demi memenuhi kebutuhan warga.
“Kami bekerja keras agar sembako bisa segera sampai. Ini bukan hanya soal pasokan, tapi juga upaya menekan inflasi di Kaltim,” ujar Wagub Seno Aji.
Ia menegaskan, Pemprov Kaltim memantau seluruh wilayah, namun kondisi Mahulu memerlukan tindakan cepat dan prioritas.
Operasi pasar murah ini merupakan hasil kerja bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kaltim. Sejumlah instansi terlibat, seperti: DPPKUKM Kaltim; Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura; BUMD pengelola program SIGAP (Kios Siap Jaga Harga dan Pasokan).
Salah satu BUMD yang terlibat adalah PT Kaltim Melati Bhakti Satya. Selain itu, Pemprov juga mengajak perusahaan tambang ikut berperan.
“Kami minta perusahaan tambang menyiapkan lahan yang bisa dikelola untuk pertanian. Ini penting untuk program ketahanan pangan,” jelas Seno.
Upaya ini sejalan dengan program nasional di bawah Presiden Prabowo Subianto. Targetnya, Indonesia harus swasembada pangan pada pertengahan 2026.
Seno Aji menyebut, ada lebih dari 20.000 hektare lahan yang bisa dikelola di Kaltim jika semua perusahaan ikut berkontribusi.
“Kalau dikelola bersama, bukan mustahil kita bisa penuhi kebutuhan beras masyarakat sendiri,” tegasnya.
Bantuan sembako ke Mahulu menjadi bukti bahwa Pemprov Kaltim serius menjaga pemerataan ekonomi dan ketahanan pangan.
“Kami tidak ingin ada satu pun daerah yang tertinggal. Mahulu juga bagian penting dari Kaltim,” tutup Seno Aji.
Tidak ada komentar