
epala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kaltim, Awang Khalik, saat jumpa pers di ruang WIEK Diskominfo Kaltim, belum lama ini.SAMARINDA — Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur (Dispar Kaltim) menargetkan ajang East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 bisa mencatat perputaran uang hingga Rp18 miliar. Angka ini naik signifikan dibanding tahun lalu yang hanya Rp12 miliar.
“Kami optimistis target ini bisa tercapai. Naik sekitar 50 persen dari tahun sebelumnya,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dispar Kaltim, Awang Khalik, saat jumpa pers di ruang WIEK Diskominfo Kaltim, belum lama ini.
Awang menjelaskan, proyeksi tersebut dihitung berdasarkan pengeluaran partisipan festival. Mulai dari akomodasi hotel, makan di restoran, transportasi lokal, hingga belanja oleh-oleh seperti amplang dan keminting.
Salah satu faktor yang mendongkrak target adalah kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat. Tahun ini, panitia tidak lagi menanggung biaya transportasi dan akomodasi peserta dari daerah maupun provinsi.
“Itu berarti para peserta akan mengeluarkan biaya sendiri, yang secara tidak langsung menambah perputaran uang di daerah,” jelasnya.
Gelaran EBIFF 2025 akan berlangsung pada 24–29 Juli mendatang dan akan dipusatkan di beberapa titik strategis. Salah satunya di Pantai Watu, Balikpapan, yang digadang-gadang bakal menjadi magnet utama bagi wisatawan dan pelaku UMKM.
“Nanti di Watu Beach akan hadir banyak UMKM. Mulai dari penjual makanan khas hingga penyedia jasa sewa ATV dan wahana lainnya. Semua itu akan dihitung dalam perputaran ekonomi,” jelas Awang.
Awang juga mengungkapkan, selama penyelenggaraan festival di tahun-tahun sebelumnya, peserta dari luar negeri selalu antusias memborong produk lokal khas Kaltim.
Fakta ini menjadi sinyal kuat bahwa target perputaran ekonomi sebesar Rp18 miliar bukan angan-angan. Festival ini tak hanya jadi ajang seni budaya, tapi juga diharapkan menjadi lokomotif ekonomi di Bumi Etam.
Sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, seluruh pertunjukan EBIFF 2025 dapat disaksikan secara gratis.
“Ini bukan hanya hiburan, tapi juga ruang edukasi budaya yang terbuka untuk seluruh warga,” pungkas Awang Khalik.
[RIL]
Tidak ada komentar