Bontang Luncurkan Program PMT, Target Tekan Stunting

Redaksi
21 Agu 2025 16:33
2 menit membaca

BONTANG – Pemerintah Kota Bontang resmi meluncurkan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita dan ibu hamil dengan masalah gizi. Program ini diluncurkan pada Kamis (21/8/2025) sebagai langkah nyata menekan angka stunting yang masih menjadi masalah serius di kota ini.

Acara peluncuran digelar dihadiri Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni. Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Bontang Bahtiar Mabe, para kepala puskesmas, perwakilan kelurahan, hingga tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT).

Dalam laporannya, Bahtiar Mabe memaparkan kondisi terkini stunting di Bontang. Hasil pemantauan lapangan mencatat 1.219 balita masuk kategori stunting.

Rinciannya tersebar di sejumlah kelurahan, di antaranya:

  • Loktuan: 213 balita
  • Tanjung Laut Indah: 124 balita
  • Tanjung Laut: 113 balita
  • Berbas Tengah: 92 balita
  • Bontang Lestari: 86 balita
  • Berbas Pantai: 82 balita
  • Gunung Telihan: 99 balita
  • Api-Api: 77 balita
  • Bontang Baru: 71 balita
  • Gunung Elai: 51 balita
  • Belimbing: 50 balita
  • Satimpo: 33 balita
  • Kanaan: 18 balita
  • Guntung: 65 balita
  • Bontang Kuala: 45 balita

“Data ini penting sebagai dasar intervensi program gizi, termasuk PMT,” jelas Bahtiar.

Wali Kota Neni menegaskan, penurunan stunting adalah prioritas pemerintahannya. Ia menyebut upaya dilakukan lintas sektor, mulai dari pendataan, operasi timbang, pemberian makanan tambahan, hingga pemantauan lapangan.

Alhamdulillah, setelah satu bulan berjalan, 30 persen anak yang sebelumnya stunting sudah menunjukkan perkembangan lebih baik,” kata Neni.

Dalam kesempatan itu, Pemkot Bontang juga menandatangani kerja sama dengan Fakultas Kedokteran UMKT. Kolaborasi ini akan menghadirkan tenaga ahli yang mendampingi penanganan kasus stunting.

“Kehadiran tenaga ahli dari UMKT akan memperkuat edukasi gizi dan pemantauan kesehatan ibu hamil serta balita,” tambah Neni.

Melalui program PMT, Pemkot berharap angka stunting dapat ditekan lebih cepat. Neni mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat aktif.

“Ini bukan hanya tugas pemerintah. Anak-anak adalah masa depan kita. Mereka berhak tumbuh sehat dan optimal,” tegasnya. (PRA)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }