SANGATTA – Pembangunan kolam renang di SMK Negeri 2 Sangatta Utara, Kutai Timur (Kutim) yang digadang-gadang menjadi fasilitas penunjang pendidikan, kini justru menimbulkan tanda tanya besar. Proyek bernilai Rp9 miliar dari APBD Kalimantan Timur tahun 2024 itu belum juga rampung. Lebih parah lagi, salah satu dinding kolam dilaporkan ambruk.
Sesuai dokumen Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), kontrak pembangunan hanya berdurasi satu tahun. Artinya, proyek seharusnya tuntas pada akhir 2024.
Namun hingga Agustus 2025, pekerjaan masih berlanjut. Para tukang masih tampak sibuk di lokasi. Padahal, kolam renang ini diharapkan bisa menjadi fasilitas unggulan bagi SMKN 2 Sangatta Utara, sekolah yang juga dikenal sebagai SMK Pelayaran Kutai Timur.
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Surasa, sebelumnya menegaskan proyek ini harus selesai pada pertengahan 2025.
“Kami tegaskan bahwa proyek ini harus tetap berjalan dan selesai sesuai kesepakatan, yakni pada Mei 2025,” ujarnya, belum lama ini.
Sayangnya, janji itu belum terealisasi. Waktu berlalu, proyek justru tersendat dan kualitas pekerjaan dipertanyakan.
Pantauan Pranala.co di lokasi menemukan sejumlah tembok kolam sudah mengalami keretakan. Bahkan, salah satu bagian dindingnya runtuh.
Pekerja di lapangan tampak tergesa-gesa menambal kerusakan. Namun kondisi tersebut memunculkan pertanyaan besar tentang mutu pengerjaan proyek yang digarap oleh CV Kalembo Ade Mautama, kontraktor asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Kolam renang yang mestinya menjadi sarana penting untuk menunjang kegiatan pendidikan justru menambah daftar panjang masalah infrastruktur pendidikan di daerah. Hingga kini, kualitas fasilitas di SMKN 2 Sangatta Utara masih jauh dari harapan.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak kontraktor belum memberikan konfirmasi resmi mengenai keterlambatan proyek maupun penyebab ambruknya dinding kolam. (HAF)
Tidak ada komentar