Bontang dan UNAIR Surabaya Teken MoU, Siap Bangun Kota lewat Ilmu

Redaksi
2 Jul 2025 22:56
2 menit membaca

BONTANG – Universitas Airlangga (UNAIR) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang sepakat memperkuat kolaborasi demi pembangunan daerah. Kerja sama ini ditegaskan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Selasa, 1 Juli 2025 di Balairua, Kampus MERR-C UNAIR, Surabaya.

Kesepakatan ini mencakup tiga pilar utama perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Rektor UNAIR, Prof Dr Muhammad Madyan SE MSi MFin, menyambut baik kerja sama ini. Ia menegaskan, kolaborasi dengan Pemkot Bontang menjadi langkah strategis agar kampus bisa lebih dekat dan berdampak langsung ke masyarakat.

“Terima kasih atas kepercayaan kepada Universitas Airlangga. MoU ini adalah komitmen nyata membangun bangsa melalui sinergi,” ujarnya.

Prof Madyan menyebut UNAIR siap menghadirkan solusi untuk berbagai persoalan riil di daerah. Dengan kekuatan 2.000 lebih dosen, 50 persen bergelar doktor, dan hampir 20 persen guru besar, UNAIR diyakini mampu memberikan kontribusi signifikan.

Ia juga memaparkan prestasi kampusnya. UNAIR kini menempati peringkat ke-9 dunia berdasarkan Times Higher Education (THE) Impact Rankings dan posisi ke-287 dunia versi QS World University Rankings.

“Kami hadir bukan hanya sebagai institusi pendidikan, tapi sebagai mitra pembangunan,” tegasnya.

Wali Kota Bontang, dr Hj Neni Moerniaeni SpOG, menyampaikan berbagai tantangan yang tengah dihadapi kotanya.

Dengan luas wilayah hanya 162 km² dan jumlah penduduk sekitar 191 ribu jiwa, ruang pengembangan kota sangat terbatas. Hal itu diperparah oleh dominasi kepemilikan lahan oleh industri besar seperti PKT dan LNG Badak.

“Ada sekitar 40 hektare lahan milik yayasan PT BADAK yang akan diserahkan ke pemkot, tapi kami butuh pendampingan hukum dari kejaksaan dan akademisi agar prosesnya tepat,” ujar Neni.

Ia berharap kerja sama ini bisa membuka lebih banyak akses pengembangan, termasuk penyediaan ruang terbuka hijau, fasilitas publik, serta program sosial dan pendidikan berbasis komunitas.

“Mudah-mudahan pertemuan ini menjadi awal dari banyak manfaat untuk masyarakat Bontang,” tambahnya.

Pertemuan ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Rektor UNAIR dan Wali Kota Bontang. Harapannya, kerja sama ini tak hanya menjadi simbolis, tapi benar-benar membawa perubahan positif dan nyata bagi warga Bontang.

Kerja sama kampus dan pemerintah daerah seperti ini menjadi model penting untuk menjembatani ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat. Karena membangun kota, tak cukup dengan rencana. Tapi juga dengan ilmu, sinergi, dan aksi. [RE]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }