newsborneo.id – Sejak awal Februari lalu stok vaksin Covid-19 di Kota Bontang, Kalimantan Timur masih belum ada. Akibatnya pelayanan penyaluran cairan antibodi ini dihentikan sementara.
Juru Bicara alias Jubir Penanganan Covid-19 Bontang, Adi Permana mengaku belum mendapat informasi terkait kapan pengiriman dari Kemenkes dilakukan.
“Masih belum ada. Belum jelas ini kapan mendapatkan suplai dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Apalagi merek yang didatangkan biasanya bergantung kebijakan dari pusat. Namun pemkot sudah mengajukan agar vaksin yang dikirimkan yakni Pfizer. Sebab rata-rata untuk booster pertama memakai jenis tersebut.
Adi menerangkan tidak ada drop out sehubungan interval antara vaksin booster pertama dan kedua. “Adanya itu untuk dari suntikan perdana ke kedua. Durasinya enam bulan,” sebutnya.
Diketahui Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang telah mengajukan permohonan vaksin dengan merek tersebut sejumlah 250 vial atau sekira seribu dosis. Ia berpandangan warga yang menunggu untuk penyaluran dosis keempat banyak. Tetapi kebijakan tidak disertai dengan kondisi logistik.
“Kalau pun ada yakni Indovac. Tentu mubazir karena epifikasinya rendah,” urai dia.
Ia berharap agar penyaluran segera dilakukan. Sehingga pelayanan di puskesmas kembali dibuka. Skema pembagian penyaluran vaksin kepada tiap puskesmas dipandang sangat cepat.
Mengacu data dari Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, untuk SDM Kesehatan booster kedua menembus 76,09 persen. Kategori lansia 3,64 persen, pelayanan publik 0,58, masyarakat umum 0,30, dan remaja 0,03 persen.
“Jadi cakupanya masih 1,79 persen. Bontang untuk dosis keempat berada di urutan terbanyak kedua setelah Balikpapan,” pungkasnya. (*)