
Briefing rutin bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Kaltim di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur, Senin (2/6).SAMARINDA — Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji, kembali menekankan pentingnya percepatan serapan anggaran dan pencapaian target pembangunan di daerah.
Hal ini disampaikan saat memimpin briefing rutin bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Kaltim di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur, Senin (2/6). Briefing dipandu langsung Sekretaris Daerah Kaltim, Sri Wahyuni.
Wagub Seno Aji menyoroti rendahnya serapan anggaran sejumlah OPD. Ia meminta seluruh kepala dinas segera mempercepat realisasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Saya minta minggu depan sudah ada perubahan positif. Serapan anggaran ini penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan memastikan program berjalan efektif,” tegas Seno.
Ia mengapresiasi sejumlah OPD yang telah memulai proses lelang atau tender proyek, dan berharap progres lebih nyata ditunjukkan pada briefing berikutnya.
Selain anggaran, Wagub juga menyoroti beberapa program prioritas, seperti: Makan Bergizi Gratis (MBG); Gratispol untuk Pendidikan dan Kesehatan; Permasalahan aset dan SMAN 10 Samarinda; Persoalan lingkungan dan pengelolaan sampah
Menurutnya, semua program tersebut wajib dikawal ketat demi mendukung pelayanan dasar dan kesejahteraan masyarakat. Poin positif lainnya datang dari Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Sosialisasi dan musyawarah tingkat desa dan kelurahan telah rampung 100 persen.
“Baru Kaltim dan Kalsel yang capai tahap ini secara nasional. Tinggal administrasi AHU-nya yang harus dituntaskan bulan ini,” kata Seno, memberi arahan langsung kepada Kadis Perindagkop dan UKM, Heni Purwaningsih.
Wagub juga menyinggung target ambisius swasembada beras dalam 6 bulan, sesuai instruksi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Kita sudah jalan dua bulan. Harus ada progres nyata. Jangan hanya laporan dari satelit, harus turun langsung ke lapangan,” ujarnya.
Ia meminta semua pihak segera verifikasi data 46.000 hektare potensi lahan sawah di Kaltim. Wilayah yang tak bisa digarap harus dicoret dan diganti dengan lahan baru yang lebih memungkinkan.
“Bulan depan kita harus bisa tunjukkan ke Pak Menteri bahwa kita mampu. Jangan sampai beras kita terus bergantung dari luar daerah,” tegas Seno Aji.
Wagub menutup arahannya dengan harapan agar hasil pertanian Kaltim bisa dinikmati masyarakat sendiri.
“Kalau bisa swasembada, kita tak perlu lagi impor dari Sulawesi atau Surabaya. Biar petani Kaltim yang menikmati hasilnya,” tutupnya. [RE]
Tidak ada komentar