Pria di Balikpapan Meninggal usai Berantem dengan Tetangga Gegara Tali Jemuran

Jajaran Polsek Balikpapan Barat dan warga di kediaman SF yang ditemukan meninggal dunia tak lama setelah cekcok dengan tetangganya akibat masalah tali jemuran. Foto: Dokumentasi Polsek Balikpapan Barat.

newsborneo.id – Pria berinisial SF di Balikpapan, Kalimantan Timur meninggal dunia tak lama setelah berantem dengan tetangga gegara tali jemuran pakaian.

Percekcokan itu terjadi Selasa (30/8/2022) itu bermula ketika istri korban berinisial ME mengeringkan pakaian di tempat jemuran milik tetangganya berinisial S.

Namun, karena tidak terima ME mengeringkan pakaian di depan rumahnya, S mengambil gunting lalu memotong tali jemuran.

Akibat ulah S itu, pakaian yang dijemur oleh ME menjadi kotor karena terjatuh di tanah. Atas kejadian tersebut, ME yang tidak terima kemudian mengadu kepada suaminya, SF.

Singkat cerita, pasangan suami istri (pasutri) ini kemudian mendatangi S. Hingga akhirnya warga di Jalan Wolter Monginsidi, Kecamatan Balikpapan Barat ini terlibat percekcokan.

“Awalnya karena tali jemuran itu, mereka lalu terlibat cekcok hingga akhirnya pelaku inisial S naik pitam dan menyerang korban SF,” ungkap Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Djoko Purwanto, Rabu (31/8/2022).

Pelaku S yang naik pitam kemudian mengambil bambu dan menyerang korban dengan membabi buta. Bambu yang diayunkan S beberapa kali mengenai kepala SF.

“Pelaku juga sempat mengigit bagian tangan dan dada kiri korban, kemudian mendorong korban sampai terjatuh,” bebernya.

Warga yang melihat perkelahian itu kemudian melerai dan bahkan sempat melakukan mediasi antara kedua belah pihak agar bisa berdamai.

Setelah dimediasi, SF dan ME kembali pulang ke rumah mereka, begitu pula dengan S. Selang beberapa waktu kemudian, korban dikabarkan meninggal dunia ketika sedang berada di kamar kecil dan hendak buang air.

“Saat di rumah korban terjatuh di kamar kecil dan meninggal dunia. Korban meninggal dunia selang sekitar satu jam dari penyerangan itu,” terangnya.

Selanjutnya korban dievakuasi dan dibawa aparat kepolisian ke Rumah Sakit Bhayangkara guna menjalani proses autopsi.

Saat ini, polisi masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

“Kasus ini sudah kami tangani dan kami masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui pasti penyebab kematian korban,” imbuhnya.

Kompol Djoko menambahkan pihaknya sempat mengamankan S untuk diperiksa dan saat ini statusnya masih sebagai saksi.

“Pelaku sudah kami mintai keterangan, untuk saat ini statusnya masih saksi dulu sampai hasil autopsi korban keluar,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }