Pelihara Warisan Budaya, Festival Olahraga Tradisional se-Kaltim sukses Digelar di Kutim
Admin
5 November 2023 | 04:50 04:50
.
2 menit membaca
PEMERINTAH Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar festival olahraga tradisional dan rekreasi se-Kalimantan Timur pada Minggu (5/11/2023), menjadi momentum yang penting dalam melestarikan warisan budaya dan menyatukan masyarakat sekitar.
Sebanyak sembilan jenis olahraga tradisional, seperti Asen Naga, ketapel, bakiak, belogo, tarik tambang, panahan, gasing beturai, serta sumpit, menjadi daya tarik utama dalam kegiatan ini. Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, hadir dalam acara tersebut, menyampaikan harapannya agar festival ini menjadi agenda tahunan.
“Insya Allah ini akan menjadi agenda tahunan kita ya. Jadi mudah-mudahan bisa diprogramkan di tahun-tahun mendatang dan seterusnya,” ujar Ardiansyah Sulaiman.
Menurutnya, festival olahraga tradisional ini tidak hanya tentang kompetisi, tetapi juga merupakan sarana untuk memperkenalkan dan melestarikan olahraga warisan nenek moyang. Oleh karena itu, ia mengajak generasi muda untuk menikmati dan mengenal keseruan bermain olahraga tradisional.
“Bukan hanya olahraga yang bernaung di bawah KONI yang melaksanakan agendanya, mulai dari daerah, provinsi sampai nasional, olahraga tradisional juga siap untuk diperlombakan,” jelas Ardiansyah.
Ia juga menekankan bahwa olahraga tradisional tidak hanya memberikan aspek olahraga, tetapi juga membawa nuansa rekreasi. Dengan mengikuti festival ini, masyarakat dapat merasakan kedua aspek tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Dispora Kutim, Arbiyah Rustam, menyampaikan selamat bertanding kepada para peserta. Ia memberikan pesan agar semangat sportifitas tetap dijunjung tinggi, dan semoga festival ini dapat terus membangkitkan kesadaran akan keberagaman budaya di kalangan masyarakat.
“Penyelenggaraan kegiatan ini adalah program kegiatan bidang pembudayaan Olahraga Dispora Kutai Timur. Anggaran kegiatan ini dari Anggaran perubahan APBD Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kutai Timur,” jelas Arbiyah. (adv)
