Pakasam, Makanan Khas Banjar Dibuat dengan Hasil Bioteknologi

Makanan khas Banjar, Kalimantan Selatan ini bernama iwak pakasam. Masyarakat setempat juga kerap menyebutnya iwak basamu.

MAKANAN khas Banjar, Kalimantan Selatan ini bernama iwak pakasam. Masyarakat setempat juga kerap menyebutnya iwak basamu. Kuliner khas ini biasanya diolah dari ikan air tawar macam seluang, sepat, pepuyu, magki, puyau hingga haruan (gabus).

Langkah pertama untuk mengolah iwak pakasam, yakni dengan membersihkan ikan dan melumurinya dengan garam maupun beras yang sudah ditumbuk kasar, masyarakat Banjar menyebutnya samu.

Setelahnya masukkan ikan ke dalam tempat tertutup dan diamkan selama beberapa waktu. Lama pengawetannya pun bergantung selera, bisa memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Konon, semakin lama diawetkan, semakin asin dan lezat pula cita rasa iwak pakasam, terlebih jika dibungkus mengenakan daun pisang.

Setelah ikan Pakasam selesai diawetkan, bau asam nan cenderung tengik akan meruap. Masyarakat Banjar kemudian biasa memasak ikan ini bersama bawang goreng.

Memiliki cita rasa yang gurih, asin, serta asam, pakasam biasanya disajikan dengan cara digoreng dan ditambahkan taburan bawang serta cabai.

Rasanya yang sudah asin membuat masakan berbahan dasar pakasam biasanya tak perlu ditambahkan lagi dengan garam atau bumbu – bumbu lainnya.

Jika kita menyambangi pasar-pasar di Kalimantan Selatan, dapat kita temukan dua macam ikan pakasam yang dijajakan di pasaran, masing-masing dalam keadaan basah dan kering. Harganya bervariasi berkisar mulai dari Rp 10 ribu. **

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *