BALIKPAPAN, newsborneo.id – Geliat ekspor sejumlah sektor industri utama di Provinsi Kalimantan Timur masih melambat pada Mei 2022. Terutama ekspor batu bara loyo.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Nur Wahid menyatakan ekspor barang hasil tambang turun 9,21 persen dari US$2,59 miliar pada April 2022 menjadi US$2,35 miliar pada bulan ini.
“Ekspor produk hasil industri turun 38,56 persen, dari US$501,28 juta di April menjadi US$307,98 juta pada Mei 2022,” ujarnya dalam rilis, Jumat (1/7/2022).
Di sisi lain, Wahid mengungkapkan bahwa ekspor hasil pertanian justru mengalami peningkatan signifikan yaitu dari US$0,12 juta di April menjadi US$0,44 juta atau sebesar 261,11 persen pada Mei 2022.
Adapun, dia menuturkan bahwa ekspor nonmigas Kaltim masih lebih tinggi 61,07 persen dibanding tahun lalu akibat meningkatnya ekspor barang hasil tambang sebesar 74,91 persen dan ekspor hasil industri sebesar 17,93 persen hingga Mei 2022.
“Pada periode Januari–Mei 2022, komoditas hasil tambang tetap menjadi andalan ekspor Kalimantan Timur dengan peranan sebesar 75,98 persen,” pungkasnya.
Sebagai informasi, negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar adalah Tiongkok dengan nilai ekspor sebesar US$2,79 miliar atau 24,52 persen.
Diikuti India dengan nilai sebesar US$2,51 miliar atau sebesar 22,12 persen, dan Filipina sebesar US$1,12 miliar atau 9,86 persen periode Januari–Mei 2022. (dsus/re)
3 tahun lalu
[…] rumah dinas yang diduga akibat korsleting listrik. Informasi diperoleh, kobaran api cepat meluas melalap bangunan rumah berupa barak […]
3 tahun lalu
[…] Sebagian wilayah Kalimantan Timur Kaltim blackout alias listrik padam. Setidaknya ada empat kota di Kaltim yakni Samarinda, Balikpapan, Bontang dan Tenggarong tiba-tiba saja mengalami listrik […]