BALIKPAPAN – Koperasi Merah Putih di Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara, tengah menyiapkan pondasi kokoh untuk menggerakkan ekonomi warga.
Meski seluruh dokumen legalitas, mulai dari SK pengesahan hingga NPWP, sudah rampung, koperasi ini memilih tidak terburu-buru. Targetnya jelas: resmi beroperasi pada awal 2026.
Ketua Koperasi Merah Putih Batu Ampar, Adi Hermawansyah, menegaskan pihaknya ingin segalanya matang sebelum jalan.
“Sejak SK dari kementerian terbit, kami langsung fokus membangun sistem. Target beroperasi awal 2026,” ujarnya, Jumat (15/8).
Saat ini, koperasi fokus pada perencanaan. Pemetaan potensi usaha dilakukan secara hati-hati. “Tidak bisa asal. Harus sesuai kebutuhan masyarakat,” jelas Adi.
Hasil analisis sementara menunjukkan peluang besar di sektor penyewaan, seperti rental mobil dan penyewaan tenda. Dua sektor ini dinilai masih minim pesaing, tapi banyak dicari warga.
Untuk sembako, pasar di Batu Ampar sudah ramai. Meski begitu, sekitar 20 persen rencana usaha tetap dialokasikan untuk kebutuhan bahan pokok.
Koperasi Merah Putih sudah memiliki struktur organisasi. Saat ini baru ada 15 anggota. Sosialisasi dan rekrutmen anggota baru akan dilakukan setelah internal rapi.
Tahap pembenahan ini mencakup penyusunan SOP dan pembuatan AD/ART sesuai aturan yang berlaku. “Ini penting agar koperasi punya arah jelas,” kata Adi.
Soal modal, koperasi masih menunggu dukungan pembiayaan dari kerja sama pemerintah dan Bank Himbara. Sementara itu, dana awal dikumpulkan dari simpanan anggota.
Setiap anggota menyetor Rp300 ribu sebagai simpanan pokok saat masuk, dan Rp25 ribu simpanan wajib tiap bulan. Dana ini akan menjadi modal putar awal.
“Kami dengar, Bank Himbara baru menerima penugasan dari pemerintah pusat pada 28 Oktober,” tambahnya.
Hambatan utama saat ini bukan pada administrasi, melainkan belum adanya petunjuk teknis dari pemerintah pusat soal prosedur operasional.
Selama menunggu, koperasi memfokuskan diri pada pemetaan usaha yang layak dan membangun sistem berkelanjutan.
“Dengan sistem ini, koperasi tetap terarah meski pengurus berganti,” ujarnya.
Adi berharap Koperasi Merah Putih dapat dikelola profesional oleh orang yang paham dunia koperasi. Ia juga menilai, koperasi baru di Balikpapan perlu pendampingan dari pihak berpengalaman agar terhindar dari kesalahan awal.
“Kalau pondasinya kuat, koperasi ini bisa menjadi motor penggerak ekonomi warga dan sukses jangka panjang,” tutupnya. (PRA/SR)
Tidak ada komentar