Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Ricky P Gozali menyatakan ini menjadi tantangan bagi TPID se-Kaltim untuk dapat menekan harga moda transportasi udara agar tidak memberatkan masyarakat.
“Kondisi ini perlu adanya upaya agar ke depan tekanan harga moda transportasi udara dapat diminimalisir,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Kendati demikian, dia menilai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kaltim berhasil menjaga inflasi pada bulan Juni 2023 di tengah momentum Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Iduladha 1444H.
Ricky menambahkan TPID Kaltim akan terus berkolaborasi dalam menjalankan program pengendalian inflasi melalui strategi 4 K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif).
Ricky memaparkan TPID se-Kaltim akan tetap waspada terhadap potensi inflasi yang dapat timbul akibat perubahan cuaca, fluktuasi harga komoditas global, dan dampak pandemi Covid-19.
Sebagaimana diketahui, inflasi bulanan di dua kota yang menjadi Indeks Harga Konsumen (IHK), yaitu Samarinda dan Balikpapan, tercatat sebesar 0,18 persen atau lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Inflasi tahunan juga turun menjadi 3,76 persen dari 4,06 persen pada bulan sebelumnya. Penurunan inflasi Kaltim terutama disebabkan oleh terjaganya pasokan pangan yang membuat kelompok makanan, minuman, dan tembakau tidak mengalami kenaikan harga.
Hal ini menunjukkan bahwa upaya TPID se-Kaltim dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) telah membuahkan hasil.
TPID se-Kaltim telah melakukan berbagai program untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan pangan, seperti Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional, operasi pasar melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dan rapat koordinasi nasional pengendalian inflasi secara rutin. (*)