Dokter Spesialis Masuk Pulau, Program Kesehatan Bergerak Sasar Warga Pangkep

Redaksi
4 Agu 2025 17:50
Ragam 0
2 menit membaca

PANGKEP — Pemerintah kembali menghadirkan Program Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB)—sebuah inisiatif yang membawa dokter spesialis langsung ke wilayah kepulauan, yang selama ini minim akses layanan medis.

Kedatangan tim dokter spesialis ini disambut hangat jajaran Pemerintah Kabupaten Pangkep di Ruang Rapat Wakil Bupati Pangkep, Senin (4/8/2025).

Wakil Bupati Pangkep, Abd Rahman Assagaf, bersama Kepala Dinas Kesehatan Herlina, menerima secara resmi tim kesehatan gabungan yang akan bertugas dari 4 hingga 10 Agustus mendatang.

Menurut Herlina, program ini merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Pangkep, sebagai bentuk respon atas sulitnya akses layanan kesehatan di pulau-pulau.

“Ini tanggapan positif dari Pak Gubernur atas usulan kami. Daerah kepulauan kami sangat minim dokter spesialis,” ujar Herlina.

Dalam program ini, diturunkan empat dokter spesialis, masing-masing: Spesialis kebidanan dan kandungan; Spesialis anak; Spesialis penyakit dalam; Spesialis gigi

Mereka akan melayani warga di empat pulau, yaitu Pulau Sabutung, Karanrang, Laiya, dan Samatellu. Selain dokter spesialis, tim juga diperkuat oleh dokter umum, perawat, bidan, petugas farmasi, laboran, dan tim dari puskesmas setempat.

Jenis layanan disesuaikan dengan kebutuhan. Anak-anak akan diperiksa oleh spesialis anak, ibu hamil ditangani dokter kandungan, hingga permasalahan gigi oleh dokter gigi.

“Kami sudah minta camat dan kepala desa menyampaikan ke warga. Kesempatan ini jangan disia-siakan,” kata Herlina.

Program ini tidak berhenti di layanan kesehatan. Dinas Kesehatan juga diminta mencatat kebutuhan dasar lain seperti ketersediaan air bersih dan sanitasi di wilayah kepulauan.

“Pak Gubernur juga minta dicek kebutuhan lainnya. Kami akan buat laporan menyeluruh sebagai bahan evaluasi provinsi,” tambah Herlina.

Program PKB ini ditargetkan berlangsung dalam empat putaran selama tujuh hari pelaksanaan. Pemerintah daerah berharap layanan seperti ini bisa menjadi agenda rutin tahunan, mengingat masih banyak pulau lain yang belum tersentuh secara optimal.

“Kami berharap program ini tetap berlanjut tahun depan, dan menjangkau lebih banyak pulau,” tutup Herlina. (IR)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }