Balikpapan Banjir Lagi, Wali Kota Setop Izin Perumahan Baru

Redaksi
19 Jun 2025 20:32
2 menit membaca

BALIKPAPAN — Hujan deras yang mengguyur Kota Balikpapan kembali menimbulkan genangan dan banjir di berbagai titik.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud tidak tinggal diam. Ia menegaskan akan menindaklanjuti persoalan banjir yang terjadi berulang setiap tahun.

Langkah tegas pun diambil: izin pembangunan perumahan baru akan dihentikan sementara waktu.

Menurut Rahmad, pembukaan lahan untuk proyek perumahan adalah salah satu penyebab utama banjir. Tanah yang semula bisa menyerap air, kini tertutup beton dan aspal.

“Saya sudah wanti-wanti ke Disperkim, mulai sekarang stop dulu pemberian izin perumahan baru,” tegasnya, Kamis (19/6/2025).

Rahmad mengatakan, solusi banjir tak bisa hanya fokus di hilir seperti normalisasi saluran.

Akar masalah justru ada di hulu—di kawasan perbukitan dan daerah resapan air yang kini sudah banyak dibabat.

“Kalau dari atasnya rusak, hilir pasti kewalahan. Air yang seharusnya ditahan di hulu, malah langsung turun ke kota,” ujarnya.

Ia menilai banjir dan genangan air terjadi karena dua faktor utama: Penumpukan sedimen di saluran air dan menurunnya daya serap tanah akibat alih fungsi lahan

Untuk itu, Rahmad meminta agar pengendalian tata ruang diperketat. Setiap pemberian izin penggunaan lahan harus benar-benar dikaji dampaknya terhadap lingkungan.

“Kita tidak bisa lagi sembarangan kasih izin. Tata ruang harus dikendalikan dengan ketat,” tegasnya.

Meski tidak turun langsung ke lokasi banjir karena mendampingi kunjungan kerja DPR RI, Rahmad memastikan seluruh jajaran terkait tetap bekerja di lapangan.

“Saya minta PU dan tim lain cek langsung ke lokasi. Antisipasi cepat itu wajib!” ujarnya.

Rahmad juga mengajak masyarakat untuk turut peduli. Ia menyoroti perilaku membuang sampah sembarangan yang memperparah genangan.

“Banyak saluran mampet karena sampah. Jangan hanya salahkan pemerintah. Ini tanggung jawab kita bersama,” katanya.

Sebagai langkah cepat, bendungan pengendali banjir di kawasan Pasar Segar sudah dibuka. Harapannya, fasilitas ini bisa berfungsi secara maksimal menahan limpasan air hujan.

“Banjir ini masalah tahunan. Tapi bisa kita atasi kalau semua pihak kerja sama, dari hulu sampai hilir,” tutup Rahmad.

[PRA/JUN]

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

@media print { .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } } .c-float-ad-left { display: none !important; } .c-float-ad-right { display: none !important; } .c-author { display: none !important; } .c-also-read { display: none !important; } .single-post figure.post-image { margin: 30px 0 25px; } #pf-content img.mediumImage, #pf-content figure.mediumImage { display: none !important; }